Alasan EVOS Glory Rekrut Super Red, Pemain Penuh Potensi?

EVOS Glory mencuri perhatian dengan rekrut Super Red, pemain Filipina yang telah memulai karier profesionalnya pada akhir 2022.
Bakatnya terlihat ketika bermain untuk Ksigns Gaming dalam turnamen Tier 3, yang membuat Blacklist International mengamati potensinya.
Setelah bergabung dengan tim juara M3 World Championship sebagai Gold Laner, SuperRed mengisi posisi tersebut saat Oheb, marksman utama mereka, mengambil istirahat dari kompetisi.
Setelah tidak mendapat tempat utama di MPL PH S11, SuperRed pindah ke Red Giants Esports, berkontribusi pada peringkat ketiga tim Malaysia di MPL MY S12.
Alasan EVOS Glory rekrut Super Red

Meskipun belum mencapai puncak prestasinya, tak dapat dipungkiri bahwa pemain berusia 17 tahun ini memiliki potensi yang sangat besar.
Coach Theo memperhatikan aspek ini dan melihatnya sebagai dasar yang kuat untuk memilih membawa SuperRed ke dalam tim EVOS.
Menurutnya, keunggulan Gold Laner ini terletak pada kemampuannya bermain dengan disiplin, suatu kualitas yang seringkali sulit ditemukan di kalangan pemain muda.
Hal ini menunjukkan bahwa SuperRed tidak hanya membawa bakat individual, tetapi juga sikap profesional yang sangat dihargai dalam dunia kompetitif esports.
Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, potensi besar SuperRed mungkin dapat berkembang menjadi prestasi yang luar biasa di masa depan.

“Saya melihat potensi besar dalam SuperRed. Ia adalah pemain yang memiliki disiplin tinggi dan mampu memimpin tim dengan baik,” jelas Theo dalam dalam sebuah wawancara.
Meskipun membawa pemain asing dapat membawa risiko, seperti masalah komunikasi yang sering menjadi hambatan bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan maksimalnya, Theo memberikan respons positif.
Ia menegaskan bahwa masalah tersebut tidak akan menjadi kendala bagi tim.
“Secara umum, seorang Gold Laner tidak memerlukan banyak komunikasi, kecuali pada saat perebutan objektif. Oleh karena itu, saya yakin dia tidak akan mengalami kesulitan dalam hal komunikasi dengan tim,” demikian penuturan Theo.