Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Rotasi Pemain di Week 3 MPL Season 11, Aura Fire Raih Kemenangan Perdana!

Aura Fire akhirnya mendapatkan kemenangan pada hari kedua week ketiga MPL Indonesia season 11.

Secara meyakinkan, Aura Fire berhasil mengalahkan Alter Ego dengan skor meyakinkan, 2-0.

Bermain dengan line up yang berbeda dari minggu-minggu sebelumnya, Aura Fire tampil dengan counter play di dalam game dan kalkulasi pergerakan yang sangat baik.

Berkali-kali Kabuki dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan ketika terjadi fight yang cukup panjang dan diawali dengan keunggulan dari Alter Ego.

Kemenangan atas Alter Ego tidak lepas dari kejutan berupa rotasi pemain dimana VAN yang sebelumnya bermain di MDL, menjadi jungler di Aura Fire.

Namun rotasi pemain dari Aura Fire sebenarnya bukanlah hal baru. Pada MPL Season 7, Aura Fire juga melakukan rotasi pemain, bahkan rotasi role dan membuahkan hasil yaitu line up pasti di season-season berikutnya.

Pada MPL Season 11, lima pemain yang pada season-season sebelumnya bermain bersama (God1va, High Kabuki, Facehugger, dan Fluffy), kini dirotasi.

Flop pada pekan pertama dan kedua, rotasi pemain yang dilakukan di hari kedua pekan ketiga berbuah hasil. Bahkan kemenangan ini, bisa menjadi pondasi kemenangan, seperti mengulang kejadian di MPL season 7.

Namun tentunya, pondasi yang ditemukan pada week 3 ini harus segera mendapatkan hasil di MPL Season 11.

“Perbedaan dengan season 7, di season 7 itu kita belum dapet pondasinya. Pas pondasinya jadi, kita stick. Sekarang pondasinya sudah sedikit rapuh lah.”

“Belajar dari season 7 kita coba-coba di last, di leg kedua. Sekarang kita langsung banting stir di leg 1.”

Sebelumnya, coach Reza Pahlevi juga menekankan bahwa tidak bisa stick berlima dalam waktu lama, bukan perihal usia pemain. Namun munculnya pembiaran antar pemain atau bisa dikatakan kurang ada koreksi dari pemain lain jika ada satu pemain yang melakukan kesalahan.

“Sebenarnya enggak bisa stick berlima, bukan karena lima orang ini gak bisa stick. Tapi karena faktor usia. Bukan usia pemain ya, tapi usia mereka bersama-sama. Kalau misalkan as a team, kalau kita masih fresh, untuk negor pemain tuh masih santai gitu loh.”

“Tapi kalau sudah stick berlama, ini ngelakuin mistake, (pemain lain) ah enggak enak lah (untuk menegur), sudah lama bareng, udah bersama-sama gitu. Jadi ya jenuh aja. Kalau ada apa-apa udah diem-dieman, udah hening”.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us