Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Usai Kalah dari AE, Manajer dan Coach BTR Alpha Ungkap Pentingnya Sesi Wawancara

Manajer dan coach Bigetron (BTR) Alpha, membeberkan alasan mereka minta diwawancarai, usai timnya kalah dari Alter Ego (AE) di Playoff MPL ID S11.

Babak Playoff MPL Indonesia Season 11, memang sudah dimulai sejak Rabu (5/4) kemarin, di D2 Hall, JiExpo Kemayoran, Jakarta. Match pertama di babak ini pun dibuka oleh BTR Alpha dan Alter Ego.

Sayangnya, KYY dan kawan-kawan belum mampu menghentikan perjalanan dari Alter Ego. Mereka pun kalah dari Udil dan kawan-kawan, dengan skor 2-3.

Usai pertandingan tersebut pun, manajer dan coach dari BTR Alpha meminta untuk diwawancarai. Tentu saja, keinginannya tersebut menuai tanda tanya besar. Pasalnya, wawancara dengan media biasanya dilakukan oleh para tim yang menang dalam pertandingan. Bukan yang kalah.

Lalu, apa sih alasan mereka minta diwawancarai usai kalah dari Alter Ego? Simak saja yuk informasi selengkapnya di bawah ini!

Alasan Manajer dan Coach Bigetron (BTR) Alpha Minta Diwawancarai Usai Kalah dari Alter Ego (AE) di Playoff MPL ID S11

Photo: GGWP.ID

Melalui wawancara dengan media pada Rabu (5/4) kemarin, di D2 Hall, JIExpo Kemayoran, Jakarta, manajer dan coach tim Merah ini pun membeberkan alasan kenapa mereka ingin diwawancarai usai kalah dari Alter Ego.

Manajernya, Odie, mengatakan bahwa wawancara ini merupakan bagian dari kultur yang ia ingin ubah.

“Sebenarnya, aku join BTR dari season 9 langsung pindah ke MPL. Memang waktu itu, tugasnya dari Koh Edwin cuma satu, yaitu mengubah kultur. Buat aku tuh mengubah kultur itu ya, paling gampang adalah menjadi lebih profesional,” ucap Odie.

YouTube MPL Indonesia

Ia pun menambahkan bahwa melakukan wawancara usai kalah dan menang, merupakan bagian dari profesional.

“Gimana profesional, ya berarti kita nggak boleh terkena emosi apapun yang terjadi, mau itu kita menang, kita kalah. Buat saya, ini bagian dari kerjaan untuk bisa jumpa fans, untuk bisa bertemu dengan media, untuk bisa interview setiap saat, untuk bisa senyum setiap saat, walaupun habis kalah atau habis menang atau habis dimarahin, dan sebagainya,” lanjutnya.

Ia juga melanjutkan kalau player dari Bigetron Alpha juga dipaksa untuk tetap keluar dan bertemu dengan fans.

“Jadi, nggak ada kita doang (manajer dan coach) sebetulnya media interview di sini. Player juga saya paksa untuk tetap keluar gitu, untuk bertemu dengan fans kita, apapun yang terjadi (menang atau kelah). Karena, buat saya itu pertama, sebagai bentuk apresiasi, kedua sebagai bentuk supaya mereka lebih safar diri saja, bahwa kerja itu nggak hanya sekedar main menang dan kalah. Banyak hal-hal lain yang bisa kalian lakukan, dan tentunya untuk bisa bertumbuh lebih dewasa juga buat mereka sebagai profesional player,” tuturnya.

Liquipedia

Sang coach, Aldo, juga menambahkan kalau menjadi seorang profesional, ya mesti bisa hadir ke hadapan media walaupun menang atau kalah.

“Gue kan kiblatnya kan selalu ke bola. Kalau permainannya selalu kalah, pasti coach-nya marah-marah. Di mana? Ya, di media interview. Player gue kurang ini nih, player gue larinya masih kalah sama tim musuh, itu kan di media interview kan mestinya, dan ya memang sewajarnya juga sih ya. Kayak kalau menjadi profesional, ya mesti bisa mau menang atau kalah, ya tetap harus bisa show ke media, dan buat apresiasi juga sih. Mereka kan interviewnya menang doang, tapi kontennya menang doang mengolah konten yang salah,” tambah Aldo, coach dari Bigetron (BTR) Alpha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us