Dalam video tersebut, ONIC Kairi mengaku sedih saat mengetahui kalau Dlar main di MDL. Menurutnya, itu adalah keputusan yang buruk.
“Gue rasa, sedih banget, karena Dlar tuh masih kuat, dan EVOS bikin dia main di MDL. Menurut gue, itu keputusan yang buruk,” jawabnya.
Ia juga merasa bahwa EVOS nggak mempercayai proses yang dilakukan pro player-nya.
“Gue rasa, EVOS nggak mempercayai prosesnya. Kayak, coach-nya cuma mau win-win-win, yang mana nggak benar, dan nggak bagus menurut gue. Karena lu harus menjalani prosesnya dulu, sebelum lu bisa dapetin hasil yang bagus,” jelas ONIC Kairi.
Di sisi lain, Coach ONIC, Yeb, juga mengaku dirinya sedih mengenai keputusan EVOS itu. Pasalnya, ia mengetahui kapabilitas Dlar itu sendiri.
“Sama, gue juga sedih karena gue tahu, kita (Yeb dan Kairi) tahu kapabilitas dari Dlar. Gue tahu dia banget, gue tahu dia mainnya bagus,” komentar Yeb.
Ia juga mengaku sakit hari, ketika melihat berita tentang Dlar di online.
“Kapan dan bagaimana sesuatu seperti itu dan sebenarnya kalau itu adalah keputusan mereka (pihak EVOS), itu nggak masalah buat gue. Tapi di online, beberapa player lebih bagus dari dia (Dlar), itu kaya matahin hati gue. Patah hati, sakit hati ya,” jelasnya.
Kairi juga mengaku kesal, karena menurutnya itu bukan hal bagus yang dilakuin oleh seorang pelatih.
“Itu juga bikin gue kesel, karena itu bkan hal yang dilakukan sama coach yang bagus,” samber Kairi.
Jo sebagai host, juga memperlurus pernyataan keduanya. Ia mengatakan jika hal tersebut dibicarakan di internal, nggak jadi masalah.
“Kalau mereka cuma keep itu di internal, nggak masalah,” kata Jonathan Liandi.
“Ya, tapi maksud gue, semua netizen baca dan teman gue, itu tentang Dlar,” jawab Yeb lagi.