Coach Yeb Minta Fans Untuk Stop Overhype Pemain PH di Tim Indonesia

Dengan maraknya isu pemain Filipina yang gendong tim Indonesia, coach Yeb minta fans untuk stop overhype pemain PH yang bermain di Indonesia.
Menyusul babak grand final MPL ID S12 yang menampilkan dua tim dengan jasa pemain Filipina yaitu ONIC Esports dan Geek Fam, isu ini semakin merebak.
Khusus bagi ONIC Esports, terdapat julukan “Kairi Esports” yang mengklaim pemain Filipina itu meng-carry seluruh tim ONIC Esports.
Sebagai coach ONIC Esports, apa kata Yeb soal isu ini? Berikut adalah pendapatnya seperti diungkap dalam podcast milik caster MPL PH, Wolf.
Yeb ungkap dirinya dan Kairi mendapatkan ancaman

Coach Yeb mengungkap masalah “Kairi Esports” ini sudah semakin serius, dimana ia mendapatkan banyak ancaman dari fans toxic.
“Saya sudah diserang beberapa kali. Bahkan kami diancam agar tidak kembali ke Filipina,” ungkap Yeb.
“(Fans toxic) sekarang menyerang Kairi, mengancam Kairi. Kalian tahu seperti apa saya, saya tidak akan membiarkan ini terjadi kepada para pemain,” lanjutnya.
Yeb merasa bingung kenapa banyak fans Filipina yang marah kepadanya. Ia menduga karena komentarnya di TikTok dihilangkan konteksnya sehingga disalah artikan.
“Saya bicara dalam bahasa Indonesia, dan kamu tahu saya bicara kepada siapa? Orang Indonesia. Tapi yang marah orang Filipina karena ada yang menerjemahkannya ke bahasa Inggris,” jelas Yeb.
Coach Yeb minta fans stop overhype pemain PH di tim ID

Yeb menambahkan, masalah ini juga tidak hanya dialami oleh ONIC Esports, tapi juga oleh Geek Fam. Ia merasa kontribusi pemain lain terabaikan karena penampilan pemain Filipina.
“Saya merasa kasihan dengan Luke saat dia tampil baik. Saya juga kasihan kepada Aboy, Nnael, (karena) bakat dan usaha mereka tidak diakui. Saya tidak hanya bicara soal ONIC, dan saya yakin Baloy juga merasakan hal yang sama,” sesal Yeb.
Yeb kemudian menghimbau fans untuk berhenti membesar-besarkan kemampuan pemain Filipina yang disebut jadi carry tim Indonesia.
“Saya tahu kalian semua bangga dengan Kairi, tapi ingat bahwa kontribusi pemain lain pun sama-sama penting,” tambahnya.
Sebagai penutup, Yeb menekankan tidak ada faktor nasionalisme saat pemilihan pemain. Siapapun yang bisa bermain dengan baik akan ia pilih terlepas kewarganegaraan mereka.
“Mereka semua adalah pemain saya, meski mereka berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Jika mereka adalah bagian dari tim saya, saya akan membela mereka,” tegas Yeb.