Bagi komunitas yang mengikuti perkembangan esports, khususnya Mobile Legends, tentu dengan sosok Daylen. Pria bernama Reza ini baru-baru saja mengungkapkan berbagai rencana pengembangan organisasi esports Saints di Indonesia.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Saints iCafé (yang juga merupakan bentuk pengembangan Saints), Green Lake City, pada hari ini (22/11), Daylen buka-bukaan berbagai rencana pengembangan yang akan diambil.
Pertama sudah diungkap pertama sebagai lokasi konferensi pers, Saints iCafé. Walau istilah iCafé sudah banyak digunakan, Daylen menghadirkan iCafé ini dengan konsep berbeda.
Seperti pada gambar, tidak ada PC! Yup, untuk saat ini diungkapkan bahwa konsep iCafé ini dihadirkan untuk pengguna mobiledevice masing-masing.
Saints iCafé menyediakan tempat dengan desain untuk pemain solo, duo, bahkan tim atau skuad dan disesuaikan dengan tempat duduk atau tempat bermain.
Menurut rencana, Saints iCafé akan melakukan grand opening pada tanggal 1 Desember 2019 besok, namun bagi yang berminat mencoba suasana baru untuk sebuah iCafé sudah bisa mencoba langsung ke Green Lake City Boulevards, Rukan Cordoba nomor 7-8 (Warung uncle Jo lantai 3) pada pukul 11.00-22.00 WIB.
Saints Academy merupakan program yang sudah berjalan sejak tahun 2017 silam, dan program ini masih akan terus dibuka pada waktu-waktu tertentu.
Sebuah pencapaian dari program Saints Academy, dari data yang diungkap oleh Daylen, pendaftar untuk program ini menembus angka lima ribu tiap minggunya!
Ke depannya, program Saints Academy juga akan dikembangkan menjadi dua, yaitu Academy A untuk yang berkancah di dunia pro, dan satu lagi Academy B untuk gamer-gamer amatir atau semi pro yang ingin berkembang.
Perlu diingat, jebolan dari Saints saat ini banyak yang berkancah di tim-tim pro kelas atas. Sebut saja Oura yang baru menjadi juara M1 bersama EVOS, Kido, Jess No Limit, Marsha, Hinelle dan banyak nama lainnya.
Mengembangkan industri esports, Daylen juga melihat potensi Saints sebagai talent management dan agency cukup menjanjikan.
Apalagi, seperti yang diungkapkan Daylen, Saints sendiri memiliki talent lebih dari 30 orang. Tentu akan menjadi modal tersendiri karena talent-talent ini dibekali skill yang mumpuni.
Bukan hanya itu, Daylen juga mengungkapkan ketersediaan ruang streaming dan juga studio foto tersendiri untuk lebih mendukung program ini.
Perkembangan Saints dengan potensi yang dimiliki, diungkapkan Daylen juga menjadi modal tersendiri untuk berkembang menjadi EO.
Bahkan Daylen juga mengatakan bahwa mereka akan mengadakan event-event rutin setiap bulan, dan akan ditangani oleh EO dari Saints.
Bukan itu saja, Daylen juga mengungkapkan bahwa EO Saints ini juga akan menggarap event offline, apalagi belakangan sudah banyak permintaan ke dirinya, untuk diadakan event, misalnya dari pihak mall.
Aplikasi khusus untuk berbagai informasi dari Saints untuk komunitas? Yup, tepat sekali. Daylen juga mengungkap pengembangan sebuah aplikasi yang nantinya bisa diakses gamer untuk mengetahui banyak hal.
Bisa berupa informasi ringan, atau coaching, dan juga informasi-informasi penting lainnya dari Saints kepada komunitas dan bisa diakses kapan saja, dimana saja.
Nah ini adalah salah satu langkah untuk mengatasi pemain atau tim atau pihak-pihak terkait esports yang ‘nakal’ di mata hukum. Daylen mengungkapkan bahwa Saints menggandeng kuasa hukum untuk tim, dan juga Daylen mengatakan bahwa pentingnya bantuan hukum untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Satu lagi yang diperkenalkan, atau bisa juga dikatakan dipresentasikan, oleh Daylen adalah maskot Saints yang baru! Seperti pada gambar di atas.
Desain dari maskot Saints yang baru ini bukan mengadopsi dari mythical beast maupun hewan legendaris, melainkan sosok manusia, dan akan membantu sesama manusia untuk maju.
Nama maskotnya? Daylen mengatakan bahwa maskot ini belum memiliki nama, setidaknya hingga konferensi pers tadi. (mungkin bakal disayembarakan kan?)