Facehugger Sebut Aura Fire "Benar-benar Mati" di MPL ID S7

Facehugger menyebutkan timnya Aura Fire benar-benar tidak berdaya saat menghadapi gelaran MPL ID S7, dalam podcast EMPETALK.
Aura Fire menyudahi babak group stage dengan statistik memprihatinkan, nol kemenangan dan 14 kali kalah. Dengan statistik game 4-28, mereka mengoleksi poin agregat -24 dan membuat mereka duduk di posisi juru kunci.
Beralihnya mantan pro player Dota 2 ini dari analis menjadi player membawa angin segar bagi Aura Fire. Mereka mampu menembus babak playoff dengan masuk perempat final upper bracket season 8, serta final lower bracket di season 9 dan 10.
Pengalaman Facehugger di game MOBA membantu Aura Fire bangkit kembali

Paska season 7, Facehugger yang menduduki posisi analis kemudian ditarik menjadi player. Pihak Aura Fire menganggap pengalaman Facehugger sebagai eks pro player EVOS Esports divisi Dota 2 bisa lebih diterapkan dengan baik sebagai seorang pemain.
Pertaruhan itu pun membuahkan hasil karena Facehugger mampu menjadi jantung serangan dan pertahanan Aura Fire di season-season selanjutnya. Tentunya hasil baik menembus babak playoff dan finis terbaik di posisi 3 merupakan bukti bahwa perubahan yang dibawa Facehugger sangat positif bagi Aura Fire.
Facehugger sebut Aura Fire di MPL ID S7 tidak punya pondasi
Pada podcast EMPETALK milik Jonathan Liandi, ia menyebut tim Aura Fire di MPL S7 benar-benar mati. Alasannya, saat itu timnya sudah tidak punya tujuan akhir yang baik sehingga dengan pemain dan pelatih yang bagus pun Aura Fire tidak bisa meraih hasil positif.
“Nyari solusi bener-bener kaya nyari solusi itu tuh gimana, at least biar kaya hidup lah. Yang gua liat tuh season 7 mati, bener-bener mati,” kata Facehugger.
“Lu mau bawa orang sepinter apapun, coach sebagus apapun, mau bawa pemain, beli pemain lah apa gimana enggak bakal hidup itu. Enggak bakal bisa, enggak ada pondasinya lah,” lanjutnya.