Jelang MPL ID Season 10 (S10), RRQ Hoshi mendatangkan satu pelatih baru yang berasal dari tim ECHO di Filipina yaitu Michael “Arcadia” Angelo Bocado.
Arcadia didatangkan sebagai analyst, untuk membawa sudut pandang baru dan bekerja sama dengan Fiel serta Acil di jajaran kepelatihan di RRQ Hoshi.
Menggabungkan dua ‘budaya’ kepelatihan dari Filipina dan Indonesia ternyata ada tantangannya. Fiel sebut ini salah satu faktor RRQ terseok di Regular Season.
Berhasil masuk Grand Final usai kalahkan ONIC Esports 3-0 di Final Upper Bracket, RRQ Hoshi mengamankan slot ke kejuaraan dunia M4 World Championship.
Ini akan jadi kali ke-4 RRQ Hoshi berpartisipasi di M World Championship alias M Series. Namun mereka masih belum berhasil jadi juara hingga M3 tahun lalu.
Agar dapat meningkatkan performa dan bersaing dengan tim-tim dari region lainnya di M4 nanti, RRQ Hoshi mendatangkan analyst asal Filipina, yaitu Arcadia.
Datangnya Arcadia yang membawa ‘budaya’ dan play style asal negaranya ke RRQ Hoshi, ternyata sempat menimbulkan kendala dalam proses penyesuaiannya.
“Kalau kesulitan udah pasti ada. Karena ibaratnya ada sesuatu yang baru, otomatis kita harus menyesuaikan,” ujar RRQ Fiel kepada GGWP.ID setelah match Final Upper Bracket, Playoff MPL ID S10, Jumat (21/10/2022).
Kendala dalam menggabungkan pengetahuan gameplay dan kepelatihan tersebut ternyata jadi salah satu faktor RRQ Hoshi sempat teseok dan lose streak di Regular Season.
“Di Regular Season (MPL ID S10) juga kita sempat goyang, itu sedikit ada faktor adjustment (penyesuaian),” tambah Fiel.
Meski begitu, proses penyesuaian itu berhasil mereka lewati dan kini tak lagi jadi kendala. RRQ Hoshi terbukti lolos ke babak Grand Final, dan akan mewakili Indonesia di M4.
“Karena ya kita menggabungkan apa yang udah kita punya dengan knowledge dan cara-cara yang dia punya, otomatis ada prosesnya, karena ada satu dua titik yang mungkin enggak cocok dan kita harus mix lagi,” tambahnya.
Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, dan pop culture di GGWP.ID!