Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Gaben Tetap Main Dota 2 (afkgaming.com)
Gaben Tetap Main Dota 2 (afkgaming.com)

Intinya sih...

  • GabeN, founder Valve, tetap main Dota 2 meskipun sering kena trashtalk dari pemain toxic.

  • GabeN merasa nostalgia saat The International 2025 berlangsung di Jerman, dan mengaku tetap login dan bermain gamenya.

  • GabeN melihat komunitas toxic Dota 2 sebagai bentuk antusiasme yang membuat game terasa lebih hidup, bukan sebagai hal negatif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sangka, sosok Gabe Newell alias GabeN, founder Valve, ternyata masih rutin main Dota 2. Padahal, game ini dikenal punya komunitas yang keras, banyak yang adu “diksi”, bahkan tak jarang juga dihiasi trashtalk pedas dari para pemainnya.

Kabar ini mencuat saat The International 2025 Dota 2 berlangsung. Dalam sesi pembukaan, Papa GabeN berbagi cerita tentang hubungannya dengan game yang sudah jadi ikon MOBA legendaris tersebut.

Alih-alih sakit hati karena sering disebut “cupu”, ia justru menganggap komentar-komentar kasar itu sebagai bentuk antusiasme komunitas.

1. Nostalgia GabeN di The International 2025

Nostalgia GabeN di The International 2025 (Istimewa)

Kalau bicara soal Dota 2, rasanya mustahil melewatkan turnamen akbar The International. Tahun ini, TI kembali digelar di Jerman, negara yang sama dengan tempat penyelenggaraan edisi pertama 14 tahun lalu.

Dalam pesan pembukaannya, GabeN mengingat kembali betapa meriahnya TI pertama di Cologne, bagaimana keterampilan para pemain membuatnya kagum, dan bagaimana energi komunitas justru menumbuhkan kecintaannya pada Dota 2.

Ia mengaku tetap login dan bermain gamenya. Padahal, dengan jadwal padat sebagai bos Valve, bisa saja ia punya alasan untuk berhenti atau hanya main untuk sesekali saja. Menariknya lagi, meski sering kena trashtalk di game MOBA ini, ia tidak pernah kapok.

Justru hal itu memperkuat ikatannya dengan komunitas. Komentar pedas yang terlontar hanyalah bagian dari energi yang membuat game ini hidup.

2. Banyaknya Player Dota 2 yang Toxic

Banyaknya Player Dota 2 yang Toxic (oneesports.gg)

Kalau kamu pernah main Dota 2, pasti sudah hafal dengan reputasi player-nya. Kamu pasti menemukan chat penuh makian, spam all-chat, sampai kalimat klasik “report mid!”, semua itu hampir jadi makanan sehari-hari di matchmaking.

Buat banyak orang, hal ini jelas bikin frustasi. Namun, Gabe Newell punya cara pandang berbeda. Menurutnya, komunitas toxic Dota 2 sebenarnya hanyalah wujud lain dari antusiasme. Pemain marah, mengeluh, atau menyindir karena mereka benar-benar peduli dengan permainan dan hasil pertandingan.

Ini bukan bentuk pembenaran untuk bersikap kasar. Tapi sangat menarik saat melihat bagaimana seorang founder Valve bisa memilih sudut pandang positif dari sesuatu yang biasanya dianggap negatif. Bukannya baper, GabeN justru menganggap trashtalk sebagai “bumbu” yang bikin game terasa lebih hidup.\

Gabe Newell bisa saja memilih untuk berhenti bermain karena sering kena trashtalk di game MOBA, tapi ia justru melihatnya dari sisi positif. Bagi dia, antusiasme pemain, meski kadang berlebihan, adalah tanda bahwa Dota 2 masih punya nyawa, energi, dan komunitas yang aktif.

Jadi, lain kali kamu main dan bertemu dengan komunitas toxic Dota 2, tenang, nikmati gamenya, dan jangan biarkan kata-kata kasar merusak momen kamu. Siapa tahu, rekan tim yang kamu marahi itu sebenarnya… ya, Papa GabeN sendiri.

In Article GGWP_.png


Editorial Team