Banyaknya Player Dota 2 yang Toxic (oneesports.gg)
Kalau kamu pernah main Dota 2, pasti sudah hafal dengan reputasi player-nya. Kamu pasti menemukan chat penuh makian, spam all-chat, sampai kalimat klasik “report mid!”, semua itu hampir jadi makanan sehari-hari di matchmaking.
Buat banyak orang, hal ini jelas bikin frustasi. Namun, Gabe Newell punya cara pandang berbeda. Menurutnya, komunitas toxic Dota 2 sebenarnya hanyalah wujud lain dari antusiasme. Pemain marah, mengeluh, atau menyindir karena mereka benar-benar peduli dengan permainan dan hasil pertandingan.
Ini bukan bentuk pembenaran untuk bersikap kasar. Tapi sangat menarik saat melihat bagaimana seorang founder Valve bisa memilih sudut pandang positif dari sesuatu yang biasanya dianggap negatif. Bukannya baper, GabeN justru menganggap trashtalk sebagai “bumbu” yang bikin game terasa lebih hidup.\
Gabe Newell bisa saja memilih untuk berhenti bermain karena sering kena trashtalk di game MOBA, tapi ia justru melihatnya dari sisi positif. Bagi dia, antusiasme pemain, meski kadang berlebihan, adalah tanda bahwa Dota 2 masih punya nyawa, energi, dan komunitas yang aktif.
Jadi, lain kali kamu main dan bertemu dengan komunitas toxic Dota 2, tenang, nikmati gamenya, dan jangan biarkan kata-kata kasar merusak momen kamu. Siapa tahu, rekan tim yang kamu marahi itu sebenarnya… ya, Papa GabeN sendiri.
