Gorgc menjelaskan ia melihat bahwa format DPC memiliki sisi positif yakni membuat para pemain kompetitif tingkat dua semakin dikenal oleh komunitas.
Dampak lain dari dihapuskannya DPC menurut Gorgc, bahwa hal tersebut akan menyebabkan penurunan adegan tingkat 2 yang tak terhindarkan.
Tercatat bahwa kurangnya turnamen DPC dapat mengakibatkan berkurangnya minat pemirsa.
“Skena tingkat 2 dari Dota pada dasarnya sudah mati. Maksud saya, tidak ada yang akan menontonnya, setidaknya, Anda tahu apa yang saya maksud. Itu sedikit masalah,” kata Gorgc saat siaran langsung.
Gorgc menambahkan, apakah skena Dota 2 tingkat 2 pantas untuk diberhentikan.
“Kau tahu, mungkin itu layak untuk mati, Kau tahu? Apa yang bisa kamu lakukan? Mungkin itu memang pantas untuk mati,” ujarnya.
Hal ini karena menurut Gorgc banyak juga kelemahan yang terjadi pada turnamen tersebut, salah satunya adalah kecurangan yang baru-baru ini diduga dilakukan oleh salah satu tim asal regional China.
Gorgc menyatakan kegelisahan tentang prevalensi praktik semacam itu dan menyarankan bahwa Valve mungkin telah mempertimbangkan untuk menjauh dari DPC karena kekhawatiran ini.
“Apa yang saya tidak suka tentang adegan tingkat dua adalah bahwa itu penuh dengan omong kosong perjudian,” kata Gorgc.
“Jika Valve-approved, orang akan seperti, ‘Oh, itu Valve-approved. Saya bisa berjudi di atasnya,’ dan kemudian mereka tidak menyadari bahwa itu adalah tumpukan Cina 7K MMR yang telah dimanipulasi,” Gorgc menjelaskan.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Dota 2, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP di @ggwp_esports!