Hadji Batal Gabung EVOS Legends, Kira-kira karena Masalah Apa Ya?

Rumor mengenai Hadji yang akan bergabung dengan EVOS Legends di awal tahun ini telah dibantah oleh sang pemain melalui konten di kanal YouTube Bon Chan pada hari Selasa (23/01/2024).
Hadji, yang dianggap sebagai kandidat favorit untuk merapat ke MPL Indonesia bersama EVOS Legends, mengonfirmasi pembatalan rencana tersebut.
Kabar burung ini mencuat setelah EVOS Legends melakukan perombakan besar-besaran dalam roster mereka, termasuk pelepasan hampir seluruh midlaner.
Namun, upaya EVOS membawa Hadji ke Indonesia harus dinyatakan gagal karena beberapa faktor pribadi dari pemain tersebut.
Alasan Hadji batal gabung EVOS Legends

Hadji, pemain muda berbakat asal Filipina berusia 20 tahun, tengah menjadi perbincangan hangat terkait potensinya untuk bergabung dengan salah satu tim MPL Indonesia.
Spekulasi ini muncul karena perannya sebagai midlaner utama dalam roster Blacklist digantikan oleh Yue.
Dalam situasi ini, Hadji kini dihadapkan pada pilihan untuk beradaptasi dengan peran baru atau mencari tim baru guna memastikan kelangsungan jam terbangnya yang konsisten di dunia kompetitif.
Mengungkapkan perspektifnya melalui kanal YouTube Bon Chan, Hadji menjelaskan bahwa pihak EVOS Legends telah mengajukan penawaran kepadanya.
Hal menarik adalah Hadji, yang saat ini masih terikat kontrak dengan tim asal Filipina tersebut, memiliki klausul buyout yang dapat dipastikan memiliki nilai yang fantastis, mengingat prestasinya sebagai mantan juara dunia.
Kondisi ini membuka berbagai pertanyaan dan antusiasme terkait arah karir Hadji selanjutnya di ranah esports, yang semakin menarik untuk diikuti oleh para penggemar.

“Hal yang menarik adalah meskipun saya masih memiliki kontrak dengan Blacklist, EVOS tetap bersedia melakukan buyout agar kontrak saya dapat diakhiri,” kata Hadji.
Namun demikian, Hadji memilih untuk tetap setia di Blacklist dan menolak tawaran dari EVOS Legends karena beberapa alasan yang cukup beralasan.
Hadji menyatakan bahwa saat ini ia belum siap untuk bermain di luar Filipina, bahkan jika ditawari gaji yang lebih besar dari yang ia terima saat ini.
“Saya rasa alasan utamanya adalah karena saya belum siap untuk bermain di luar negara, meskipun tawaran gaji besar. Merindukan kampung halaman dan keluarga terasa sulit untuk saya,” tambah sang pemain.
Salah satu alasan utama yang membuat sang pemain enggan merantau ke negara lain adalah faktor keluarga.
Ia mengungkapkan bahwa menjauh dari kampung halaman dan keluarga akan menjadi pengalaman yang sangat sulit baginya.
Meskipun demikian, sang pemain tidak sepenuhnya menutup kemungkinan untuk bermain di luar Filipina di masa depan, asalkan ia sudah benar-benar siap.
Saat ini, keputusan yang diambil adalah untuk tetap menetap di negara asalnya, memberikan prioritas pada keseimbangan antara karir esports dan ikatan emosional dengan keluarganya.