Buat kamu pecinta esports Mobile Legends pasti nggak asing dengan nama Jabran MLBB. Masuk dalam jajaran roster Timnas Esports Indonesia, nama Jabran memang dikenal luas.
Yuk kenalan lebih dekat dengan Jabran atau yang biasa dipanggil Branz ini!
Buat kamu pecinta esports Mobile Legends pasti nggak asing dengan nama Jabran MLBB. Masuk dalam jajaran roster Timnas Esports Indonesia, nama Jabran memang dikenal luas.
Yuk kenalan lebih dekat dengan Jabran atau yang biasa dipanggil Branz ini!
Berkut ini deretan fakta menarik mengenai Jabran MLBB yang wajib kamu ketahui.
Jabran atau Branz ini disebut sebagai salah satu marksman terbaik Indonesia yang memiliki beberapa hero favorit seperti Carrie, Claude, dan Granger.
Saking hebatnya, Branz juga mendapatkan julukan King of Marksman yang sebelumnya pernah diberikan kepada Tuturu.
Branz bergabung dengan Bigetron Alpha tahun 2019 hingga 2021. Kemudian ia masuk ke tim EVOS ICon pada 2022 sampai aawal 2023 kemarin, sebelum akhirnya melanjutkan ke tim EVOS Legends hingga saat ini.
Karena kehebatannya, Branz juga termasuk dalam roster timnas MLBB SEA Games 2023 bersama pro player lainnya seperti RRQ Alberttt, RRQ Vyn, ONIC Sanz, EVOS Saykots, ONIC Kiboy, dan EVOS Dreams.
Siapa sangka, si gold laner satu ini pernah menjadi kapten untuk Bigetron Alpha. Karena sejak debut di event MPL Indonesia Season 3, Branz terus mampu memberikan performa terbaiknya.
Perjalanan karir Branz ternyata tak semulus itu, ia pernah tersandung kasus “suara livestream” yang menyebabkannya pernah vakum sebentar.
Perbuatan tersebut terjadi saat live streaming ketika Branz lupa mematikan mikrofon saat livestream selesai.
Tidakan indispliner yang dilakukan Branz terdengar dengan jelas oleh penonton meskipun kameranya telah dimatikan. Sehingga kejadian tersebut viral di media sosial.
Akibat dari skandalnya tersebut, tim Bigetron Esports menyampaikan permintaan maaf dan mencabut hak bermain Branz di skena kompetitif Mobile Legends sebagai sanksi perbuatannya.
Sehingga Branz tidak bisa bermain dalam segala aktivitas kompetitif termasuk turnamen resmi internasional atau MSC pada waktu itu.