Jadi Pelatih Wanita S11 Gaming di M4, Secretaria Ungkap Kesulitannya
Secretaria, menjadi pelatih wanita untuk tim S11 Gaming di kejuaraan M4 World Championship. Ia pun menceritakan kesulitannya sebagai seorang pelatih wanita di timnya itu.
Babak Group Stage M4 World Championship memang sudah selesai. Nah, babak ini sendiri, sebelumnya, sudah digelar sejak Minggu (1/1) hingga Rabu (4/1) kemarin.
Pada Babak Group Stage hari keempat sendiri, tim asal Argentina ini berhasil mengalahkan RRQ Akira. Mereka pun berhasil mematahkan win streak yang sebelumnya sudah diamankan RRQ Akira sejak MPL Brazil.
Selain itu, ada hal menarik yang terjadi pada S11 nih. Yups, S11 sendiri berhasil menarik perhatian gegara menggaet seorang wanita untuk menjadi pelatih timnya.
Bárbara “Secretaria” Gottardo sendiri, bergabung dengan S11 Gaming sebagai seorang pelatih. Ia pun juga diturunkan saat timnya tersebut bertanding di musim keempat M-Series ini.
Nah, pada kesempatan ini, Secretaria sempat menceritakan kesulitannya dalam mengatur tim sebagai seorang pelatih wanita. Kesulitan apa sih yang ia maksud? Simak saja yuk informasi selengkapnya di bawah ini.
Secretaria Ungkap Kesulitan Menjadi Pelatih Wanita untuk S11 Gaming di M4 World Championship
Tim asal Argentina ini, memang berhasil mendapatkan kemenangan pertamanya di babak Group Stage M4 World Championship saat mengalahkan RRQ Akira.
Secretaria, sebagai coach dari tim tersebut pun, turut mendapatkan perhatian. Apalagi setelah timnya berhasil mengalahkan dan memutuskan pencapaian win streak dari RRQ Akira.
Nah, pada kesempatan ini, pelatih yang punya nama asli Bárbara Gottardo itu, sempat menceritakan kesulitannya sebagai seorang coach di timnya. Hal tersebut ia utarakan saat sesi wawancara dengan media di Bali United Studio, pada Rabu (4/1) kemarin.
“Right now, i wouldn’t say that it was difficult to manage the team that we have right now. This is the result of what i did in the past, you know. (Untuk saat ini, saya nggak bisa bilang kalau me-manage tim yang sekarang itu susah. Ini adalah hasil dari apa yang saya lakukan di masa lalu),” ucapnya.
Ia juga menjelaskan kalau menjadi pelatih wanita di kejuaraan dunia ini memang awalnya berat.
