Kritik Pause Lama di Grand Final MPL S7, Ini Harapan Jonathan Liandi untuk MPL Season 8
Jonathan Liandi, youtuber yang dikenal sebagai eks pro player Mobile Legends, mengungkapkan harapannya untuk gelaran MPL Season 8 yang akan datang. Ini diungkapkannya ketika menghadiri Grand Final MPL Season 7 pada Minggu (2/4/2021).
Menurut pria yang menggunakan nickname Emperor ini, ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan di MPL Season selanjutnya. Salah satunya, adalah kendala teknis saat turnamen hingga harus pause dalam waktu yang lama.
Eks pro player EVOS ini menyayangkan masih adanya kendala teknis di babak Grand Final MPL Season 7. Kendala itu menurutnya bisa mengganggu konsentrasi para pro player yang bertanding.
“Kalau dari keseluruhan jalannya turnamen, dari di luar teknis in-game, semua udah oke. Cuma, permasalahan sekarang itu masih banyak dari mekanis gamenya, kayak tadi aja kita liat untuk Grand Final masih ada pause lama,” ujarnya ketika kepada GGWP.ID ketika ditemui di MPL Arena.
Selain konsentrasi para player yang terganggu, menurut Jonathan kendala teknis juga bisa membuat penonton bosan. Apalagi jika kendala teknis membuat pertandingan harus dihentikan dalam waktu yang cukup lama.
“(Pause) Itu kan kayak hal-hal yang harusnya udah gak terjadi, apa lagi di playoff, kita yang nonton jadi lumayan bete lah,” tambahnya.
Jonathan Liandi Berharap Prize Pool MPL Ditambah
Jonathan Liandi juga punya harapan agar prize pool Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) selanjutnya yaitu season 8 ditambah.
Bukan tanpa alasan, prize pool yang besar menurutnya bisa membuat para pro player semakin bersemangat untuk berjuang di turnamen. Hal itu tentu bakal membuat MPL ID semakin seru.
“Prize pool (MPL Season 8) digedein, biar vibesnya bakal jadi hype parah, kayak mereka pun berjuangnya gila-gilaan,”
“Ini udah berapa season ya prize poolnya gitu-gitu aja, bisa dibilang enggak beda jauh,”
Selain kepada penyelenggara, pria kelahiran 20 Maret 1997 ini juga punya pesan untuk para fans setiap tim di MPL. Menurutnya, penting untuk mengetahui batas dalam mendukung tim kesayangan.
“Ngefans sama tim boleh, mau maniak fans juga boleh, tapi asal agak dikontrol lah. Lu mau agak ngegas, mau psywar, mau kasar dikit ya gapapa sih menurut gua, asal ya tetep tau batasannya aja sih,” pesan Jonathan Liandi.
