Keseimbangan Gaya Hidup Menjadi Kunci Kesuksesan AP.Bren Menurut Coach Ducky
Menjaga keseimbangan gaya hidup jadi kunci kesuksesan AP.Bren di MPL PH season 13 ini.
Banyak yang mengira bahwa seluruh anggota tim AP.Bren selalu bersemangat karena penampilan mereka yang konsisten di setiap turnamen.
Tapi ternyata, menurut pelatih kepala AP.Bren, Francis “Ducky” Glindro, bukan itu yang menjadi alasannya.
Menurutnya, seluruh anggota tim ini selalu berupaya untuk menjaga keseimbangan di antara kehidupan dengan pekerjaan mereka selama menghadapi MPL PH season 13 ini.
Dirinya juga menjelaskan betapa pentingnya bagi pemain mempunyai waktu untuk diri mereka sendiri.
Ducky ungkap pentingnya keseimbangan gaya hidup dalam tim mereka
Dalam wawancaranya bersama awak media, coach Ducky menjelaskan bagaimana Pekan Suci digunakan sebagai momen bagi anggota AP.Bren untuk mengembalikan energi mereka.
Sejak tahun lalu hingga sepanjang tahun ini, AP.Bren sudah menghadapi berbagai kompetisi profesional tanpa ada isyarat untuk berhenti dalam waktu dekat.
“Kami sadar akan situasi kami, para pemain tidak memiliki waktu istirahat yang cukup selama satu tahun terakhir.
Jadi, dilema saya ketika merencanakan jadwal mereka adalah sesuatu yang saya bersedia mengambil risiko. Seperti memberikan mereka seluruh Pekan Suci untuk mereka sendiri,” jelasnya.
Sang pelatih pun menyadari bahwa AP.Bren telah menjalani jadwal yang cukup berat dan padat sejak tahun lalu.
Hal inilah yang menjadi alasan bagi Ducky untuk memberi waktu beristirahat kepada pemain.
Setelah mereka kembali ke dalam pertandingan, AP.Bren langsung tampil dengan kemampuan yang penuh. Mereka pun berhasil menang saat bertemu dengan ECHO.
“Saya pikir itu terbayar karena mental reset adalah sesuatu yang sangat mereka butuhkan. Itu sangat menegangkan, mental mereka sangat terkuras dan saya merasa untuk anak-anak, dan untungnya itu terbayar.
Semoga di masa depat, kami memiliki kesempatan untuk beristirahat,” ujar Ducky.
Coach Ducky ingin para anggotanya punya waktu untuk diri mereka sendiri
Di dalam scene profesional, para atlet akan bermain tanpa henti dan melebihi dari waktu yang disarankan. Terkadang, hal ini dilakukan untuk mengasah kemampuan mereka.
Namun, hal ini juga bisa menimbulkan risiko psikologis dalam diri pemain.
“Untuk amatir, mereka bermain selama 16 hingga 24 jam. Namun, ketika kamu memasuki dunia profesional, hal itu tiba-tiba berubah. Kamu tidak bisa begadang.
Itu harus dibatasi 8 hingga 10 jam. Bukan pola pikir yang baik untuk bermain selama 16 jam. Itu gila,” tutur coach Ducky.
Ducky juga menjelaskan bagaimana cara dirinya untuk membagi waktu istirahat kepada para anggotanya.
“Jadi, ini hanya masalah penjadwalan bagi saya, setidaknya dari sudut pandang saya sebagai pelatih kepala. Itu adalah salah satu poin utamanya.
Dan sebisa mungkin, jika kami memiliki hari libur, saya memberikannya kepada para pemain agar mereka merasakan kehidupan di luar MLBB,” tutup sang pelatih.
