Pada setiap kekalahan Fnatic ONIC, EVOS DreamS selalu menggunakan Franco. Performa pemain ini saat menggunakan Tank memang tidak bisa diragukan lagi.
Hal tersebut pun melahirkan kemenangan bagi EVOS Glory dan mengacak-acak pertahanan dari Fnatic ONIC.
Bahkan, pada game kelima, Kairi dan kawan-kawan dibuat kesulitan olehnya, hingga tidak mampu meraih satu kill pun hingga menit ke-21.
Tentu hal ini juga menjadi perhatian oleh coach Adi. Dirinya pun memberikan tanggapannya mengenai performa tim pada game kelima.
“Mungkin karena mereka jago, dan ada Franco. Kami jarang sekali melawan Franco, bahkan di scrim sekalipun, dan DreamS termasuk salah satu top 1 Franco.
Jadi, ya mungkin karena sudah lama tidak bemain melawan Franco membuat kami jadi miss kalkulasi sedikit yang membuat kamu tidak terlalu bagus,” ungkap coach Adi.
Melalui pengakuan coach Adi yang jarang bertemu dengan Franco ini benar adanya. Hal ini terbukti dari data yang terkumpul di sepanjang gelaran MPL ID S13.
Pada musim reguler, Fnatic ONIC telah memainkan total 37 game dari 16 pertandingan. Dari total pertandingan tersebut, mereka hanya pernah satu kali bertemu dengan Franco.
Tim yang menggunakan Franco saat bertemu dengan Fnatic ONIC itu pun EVOS Glory. Meski begitu, Kiboy dkk masih mampu menaklukkan mereka, walaupun sempat kesulitan selama 23 menit.
Sementara di babak playoff, ONIC sempat bertemu dengan Geek Fam yang juga menggunakan Franco di semifinal upper bracket. Namun, ONIC berhasil menguasai jalannya pertandingan tersebut.
Setelah DreamS menyulitkan Fnatic ONIC saat menggunakan Franco, mereka pun menjadikan Franco sebagai target ban, dan sukses memastikan gelar juara MPL ID S13.