Luminaire ternyata memang suka main game sejak kecil, yaitu sejak masih duduk di bangku SMP. Ketika itu ia bermain game PB hingga Lost Saga. Sudah punya sifat kompetitif, ia main game Lost Saga hingga sering ikutan komeptisi, lho.
- Awal mula main Mobile Legends
Luminaire pun akhirnya kenal dengan game Mobile Legends ketika duduk di bangku SMA. Ia kemudian membuat squad bernama Ignorance bersama teman-temannya dan mengikuti berbagai turnamen.
Lewat squad itu, Ihsan pun memulai kariernya di esports. Ia kemudian masuk ke tim The Prime Esport dan bertanding di MPL Season 3.
Lewat performanya, Ihsan dilirik tim-tim besar esports. Salah satunya adalah EVOS yang akhirnya mengajak Ihsan bergabung.
Ia mulai membela EVOS di MPL Season 4 dan menjadi juara. Bersama tim macan putih, ia berhasil membawa piala dunia M1.
Dalam wawancara bersama media partner di MPL Season 7 beberapa waktu lalu, Luminaire mengungkapkan bahwa nickname-nya itu tidak memiliki arti khusus.
“Gak ada. Jujur gua orang gak ber-nickname. Jadi kalau dikasi nickname sama orang ini yaudah. (Luminaire) Enggak pemberian juga. Gak tau kenapa otak gue lagi di situ yaudah di situ. Kalau orang tau gua di in-game juga nickname gue hampir setiap minggu ganti,” ujarnya.
Namun dalam kesempatan lain, ia mengaku nickname Luminaire terinspirasi dari nama Supernayr, alias Ryan Prakasa, pro player PUBG PC asal Indonesia.
-Juara M1 World Championship
-Juara IENC 2019
-Juara MPL Season 4
-Juara MPL Season 7