Menpora Dito Ariotedjo Terkesan dengan Atmosfir MPL ID S15, "Seperti Final Sepak Bola"
- Menpora Dito Ariotedjo menghadiri grand final MPL ID S15
- Beliau memberikan ucapan selamat kepada ONIC Esports dan RRQ Hoshi
- Kedudukan event esports dianggap setara dengan event olahraga lain oleh Menpora Dito
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo hadir pada babak grand final MPL ID S15, untuk menyaksikan pertandingan antara RRQ Hoshi melawan ONIC Esports.
Pertandingan yang dimenangkan oleh ONIC Esports ini jadi momen yang berkesan bagi beliau, yang pada season 14 lalu juga hadir di Velodrome dan menyaksikan kemenangan Fnatic ONIC.
Menpora Dito juga mendapatkan kehormatan untuk memberikan ucapan selamat dan mengalungkan medali kepada para personil pemenang MPL ID S15.
1. Menpora dua kali ke Velodrome, pemenangnya masih sama
Menpora Dito mendapatkan momen singkat untuk memberikan pidato kecil untuk mengapresiasi para tim yang bertanding di babak playoff MPL ID S15.
"Pertama-tama saya ucapkan selamat untuk tim ONIC, dua kali berturut-turut saya hadir di Velodrome, pemenangnya masih sama. Saya juga ucapkan selamat kepada tim RRQ dan seluruh peserta," kata Dito.
Beliau juga mengharapkan doa dan dukungan khalayak esports Indonesia kepada RRQ dan ONIC, yang akan bertanding di MSC 2025 di Esports World Cup 2025 Riyadh.
"Yang paling penting pesan saya, dua tim ini akan berangkat ke EWC, di Arab Saudi, di Riyadh, semoga bisa kembali memberikan (hasil) juara untuk Indonesia. Sekali lagi selamat, dan semangat!" ujar Dito menutup pidatonya.
2. Kedudukan event esports sudah setara dengan event olahraga lain
Dalam kesempatan terpisah, Menpora Dito turut memberikan kesan-kesannya selama menghadiri babak grand final MPL ID S15.
"Saya benar-benar bisa merasakan atmosfer dan energi dari penonton, persis seperti yang diharapkan harapkan dari fans Indonesia," ungkap Dito.
Rasa takjub beliau juga bisa dirasakan saat melihat suasana MPL Festival di depan Jakarta International Velodrome, yang dipenuhi fans yang melakukan nonton bareng.
"Velodrome penuh sesak, dan area luar ruangan begitu penuh sehingga penyelenggara harus memasang layar LED raksasa untuk menonton pertandingan," sambungnya.
"Rasanya tidak ada bedanya dengan menonton final bola basket, sepak bola, atau bulu tangkis," pungkas Dito.
