Dengan semakin berkembangnya esports MLBB, organisasi barat pun tertarik untuk masuk ke dalam teritori baru yang belum pernah mereka coba.
Team Liquid mengakuisisi Stun.GG, dan mengubah AURA dan ECHO ke dalam seragam The Cavalry. Akuisisi ini dengan cepat mengerek prestasi kedua tim tersebut.
Falcons Esports dengan AP.Bren, dan Fnatic dengan ONIC jadi cerita sukses lainnya sebagai tim-tim juara dan high performing.
Tak hanya dari tim pria, tim wanita juga dilirik oleh berbagai organisasi esports bonafide di belahan dunia lain.
Dua tim MLBB ladies terkuat di Indonesia dan dunia diakuisisi rosternya, hingga lahir Team Vitality dan juga Falcons Vega.
“Beberapa tim esports dari Eropa dan Amerika sedang mencari cara untuk menurutkan roster MLBB kompetitif. Apakah mereka bisa sukses, masih menjadi misteri,” ungkap Dmytro Murko dari Esports Charts.
Menurutnya, perkembangan pesat MLBB belakangan ini berkorelasi dengan naiknya harga kontrak pemain.
Masih minimnya tim esports kaliber top di esports MLBB sekelas Team Liquid dan Fnatic membuat tim esports lain masih memantau situasi sebelum bisa komit penuh.