Di awal musim, tim Landak Kuning memulainya dengan jomplang. Sebab, pilar utama mereka memutuskan rehat dari profesional scene Mobile Legends.
Prakits, ONIC harus memutar otak. Mereka menempatkan Sanz sebagai midlaner untuk menggantikan Drian dan posisi jungler dipercayakan kepada Sir ft Lans.
Awalnya cukup berjalan baik, namun seiring dengan berjalannya waktu, Sanz kembali ke mengisi posisi jungler. Di sisi lain strategi pun dibuah untuk membuat lawan kerepotan.
ONIC adalah satu-satunya tim yang menerapkan META dua roamer di MPL Season 9. Makanya, mereka berani untuk mempromosikan SamoHt dari tim ONIC Prodigy.
Hasil yang didapat sepadan dengan berbagai macam strategi yang diterapkan. Tercatat, hingga minggu ke-7, menyisakan dua pertandingan, mereka berada di posisi ke-2.
Sekembalinya Drian ke dalam susunan roster tim, bukan lagi menambal sisi kosong yang tertinggal. Tapi justru memperkaya strategi yang diracik Marz dan Aldo, pelatih ONIC.
Penampilan apik melawan Bigetron Alpha misalnya, mereka mampu memberikan perlawanan berarti padahal sempat disamakan kedudukan.
Boleh dikatakan, peran Drian sangat berpengaruh. Mantan Kage itu berhasil memimpin rekan-rekannya untuk menang efektif di match ketiga dengan skor kill 6-2 di 13 menit.