EVOS Legends memulai game ketiga dengan lebih baik dan lebih mendapatkan kontrol. Mereka akhirnya bisa memperpanjang harapan dengan menang 13-3 berkat sebuah wipeout.
EVOS lagi-lagi mendapatkan wipeout setelah memainkan satu lagi game yang sangat solid. Mereka memperoleh kemenangan 14-2 untuk menyamakan kedudukan game 2-2.
Game terakhir, kedua tim bermain sampai titik darah penghabisan demi tiket menuju M3. ONIC sempat memimpin, namun EVOS perlahan mengejar. Sayang beberapa blunder dari sisi EVOS menyebabkan ONIC mampu menyelipkan diri ke dalam base EVOS dan mencuri kemenangan 15-7.
Tarik ulur antara EVOS Legends dan ONIC Esports barusan jadi sorotan tersendiri. “Menurut aku tadi udah ahead 2-0, terus dibalikin sama EVOS 2-2, di situ aku melihat ada adu strategi,” terang Sir Ft Lans.
“Terus waktu 2-2 kita udah sadar gimana cara benerinnya, gimana cara bangkitnya, gimana cara resetnya,” lanjutnya.
Coach Mars pun punya pendapat yang senada. “Dari segi mental kita lumayan agak ke-pressure setelah dibalikin 2-2. Lumayan gede pressurenya. Setelah dapat pressure itu untungnya mereka bisa bangkit dan bisa dibilang kita bisa berevolusi levih tinggi lagi.”
“Perasaan saya senang banget (masuk M3), meskipun nggak memberikan impact in-game, mungkin di luar terasa sangat membantu bagi mereka (yang main),” tutup Maipan. “Melihat mereka senang bikin terharu.”
Tinggal babak grand final MPL Indonesia Season 8 tersisa antara RRQ Hoshi melawan ONIC Esports. Siapa yang akan jadi pemenangnya?