instagram.com/evosesports
Penyebab selanjutnya adalah kesalahan tim dalam memilih strategi transfer pemain. Meski ditinggal Squad WORLD, sebenarnya EVOS memiliki pemain muda yang cukup berpengalaman yaitu Ferxiic. Namun sayangnya sang Bayi Macan diturunkan ke MDL.
Bersamaan dengan itu, EVOS mendatangkan dua pemain baru yaitu Branz yang merupakan mantan pemain Bigetron Alpha, serta Dlar yaitu pemain asal Filipina yang dulu membela ONIC PH. Kehadiran dua pemain senior ini pun sempat jadi angin segar bagi fans EVOS.
Sayangnya, Branz dan Ferxiic tak kunjung dinaikkan dari MDL ke MPL, sementara Dlar malah diturunkan ke MDL dengan alasan kendala komunikasi. Alasan kendala komunikasi lantaran Dlar masih belum lancar berbahasa Indonesia sebenarnya sulit diterima.
Pasalnya, EVOS bukan satu-satunya tim yang membawa pemain asing di MPL ID musim ini. Beberapa tim lain seperti ONIC Esports, Bigetron Alpha, bahkan Geek Fam, terlihat mampu menyelesaikan masalah language barrier mereka akibat datangnya pemain asing.
Di sisi lain, pemain muda yang dinaikkan dari MDL ke MPL seperti Sutsujin hingga Saykots dinilai gagal memenuhi ekspektasi. Ini sekaligus membuktikan bahwa MDL dan MPL adalah dua panggung dengan tekanan dan tantangan yang sangat berbeda.
Tim harus bijak memanfaatkan slot transfer pemain yang terbatas, dan tidak sekadar menaikkan pemain ke MPL hanya karena terlihat bersinar di MDL. Kesalahan dalam mengambil langkah transfer pemain bisa berasal dari kecerobohan manajemen tim.
Itu dia beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab gagalnya EVOS Legends ke babak Playoff di MPL ID musim ini versi penulis. Sekali lagi, alasan sebenarnya dari kegagalan mereka hanya diketahui oleh anggota EVOS Legends sendiri.
Kegagalan musim ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk mereka bangkit dan meningkatkan performa yang lebih tinggi di musim selanjutnya. Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, dan pop culture di GGWP.ID!