Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Pak AP “Percaya Enggak Percaya” ketika RRQ Dipulangkan BTR di Britama Arena (Lagi)

MPL Indonesia season 12 memang sudah selesai. Namun ada satu fakta menarik namun cukup menyakitkan untuk RRQ di babak playoff yang berlangsung di Britama Arena.

Faktanya adalah RRQ kembali mencatat hasil kurang bagus di babak playoff dan harus kalah dari BTR, seperti mengulang atas apa yang terjadi di playoff MPL Season 3, yang kala itu juga berlangsung di Britama Arena.

Uniknya lagi, BTR di MPL Season 3 maupun season 12 sama-sama diperkuat oleh VYN! Pada MPL Season 3, VYN kala itu berstatus pemain pinjaman dari RRQ, sementara pada season 12 VYN pindah ke BTR dari RRQ.

Melihat fakta tersebut, CEO RRQ, Andrian Pauline, mengatakan bahwa dia percaya tidak percaya, hanya saja fakta memang mengatakan demikian.

“Saya percaya enggak percaya, tapi lebih ke arah faktanya berkata demikian kan. Vyn di BTR dan lagi-lagi kita dibalikin sama BTR. Di tempat yang sama, Britama juga.” kata pak AP.

“Balik lagi sih, buat saya itu fun fact yang menarik, saya cuma bisa senyum dan tertawa. Tetapi lebih ke arah memang BTR di Playoff tampil lebih siap dibanding RRQ. Kita angkat topi lah untuk itu.” lanjutnya.

“Setelah mereka lumayan struggle di regular, hampir enggak lolos, sampai week kedelapan masih harus EVOS dan lain-lain, tetapi playoff mereka kayak tim yang berbeda lah. Saya angkat topi buat tim dan manajemennya BTR, tampil begitu ganas.”

Sebelumnya, RRQ AP juga menceritakan keadaan tim MLBB RRQ di MPL Season 12 kemarin yang dalam kondisi rebuild sebelum musim bergulir karena ditinggal beberapa pemain pilar seperti Vyn, dan mendatangkan pemain-pemain baru.

“Tentu semua orang bisa lihat, tim kita lagi rebuild. Setelah ditinggal beberapa pilar, kita dalam fase transisi. perlu waktu untuk menyamakan chemistry lagi, gaya bermain, pelatihnya baru, pemain baru dan sebagainya.

“Kalaupun itu enggak bisa jadi reasoning (alasan) kita kelihatannya lambat panas atau apa, tapi pada faktanya memang seperti itu. Bukannya karena kita mau, tapi memang karena keadaan, akhirnya kita butuh waktu yang lumayan untuk sampai ke performance yang kita mau.”

“Itu juga akhirnya dibuktikan dengan di turnamen Hero dan ESL kita kan juga enggak bagus. Tapi dari situ kita belajar, kita evaluasi, baru pelan-pelan ketemu bentuknya, week 1, week 2, dst.”

“Memang pure karena keadaan. Kita juga enggak mau startnya slow, tapi memang karena keadaan yang memaksa, yaudah akhirnya kita lakuin apa yang kita bisa.”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us