Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Streamer ternama Mobile Legends, Perdana Mangarana Panjaitan atau dikenal Pascol Kintil kecewa terhadap penampilan pemain Todak, Ciku, usai gunakan Miya melawan RRQ Hoshi di M3 World Championship, Minggu (12/12).

Streamer yang mengaku sebagai top global Miya itu menyayangkan kenapa Miya dimainkan Ciku tidak menjalankan tugas semestinya sebagai damage killer di level 15.

“Miya maju Mi, maju. Minion belakangan aja (tidak usah di-clear). Adu kenapa gitu Mi, mainnya Mi. Itu harusnya level 15, lu sudah ikut war,” kata Pascol, kecewa.

Dalam video berdurasi 20 menit yang diunggah Pascol ke channel YouTube-nya dengan judul ‘MIYA PASCOL DI M3 LAWAN RRQ’, dia ungkap rasa kecewa sepanjang pertandingan.

“Lifesteal mu mana. Nggak usah beli item denfence. Lebih baik beli item cakar-cakaran (Haas Claw) itu paling penting,” ucapnya.

Sebagai user Miya dengan lebih dari 7 ribu match, Pascol mengakui keistimewaaan item Haas Claw dapat membuat Miya menang duel sekalipun melawan hero core musuh.

“Lu mau lawan siapapun, lu by one. Pasti Miya menang,” kata dia melanjutkan. Sebagai informasi, Pascol yang saat ini menjadi streamer dari GPX Esports memang piawai menggunakan Miya.

Pascol top global Miya kecewa lihat penampilan Ciku di M3 World Championship

Pascol heran melihat Miya yang digunakan Ciku lebih memilih battle spell flicker daripada inspire, Miya itu lebih enak pakai inspire, biar nge-kill musuh lebih cepat,” katanya.

Lebih lanjut, sebagai user Miya, dia lebih menyarankan untuk membeli item attack ketimbang defence yang diterapkan Ciku.

“Item windtalker, sudah ku bilang. Marksman sejati tak akan membeli item defence. Bukan kayak gitu tipe permainan Miya ku. Miya damage lah, bukan Miya support,”

“Lifesteal sama scarlet phantom itu penting. Lancelot bisa di-hit sama Miya. Aduh, Miya-nya nggak terlalu barbar guys,” lanjut Pascol menunjukan rasa kecewa.

Dalam pertandingan melawan RRQ Hoshi itu, Todak akhirnya bisa dikalahkan dengan skor 3-1. Hasil ini membuat Todak terlempar ke fase lower bracket.

Editorial Team

Editorrien