Pemain Berpengalaman Tidak Berpengaruh Terhadap Performa Tim MPL?

- Team Liquid ID Tim Regenerasi yang Berhasil
- Regenarasi Lutpi dan Savero yang Akhirnya Terlihat
- Geek Fam Selalu Hadirkan Wonderkid
Dalam kompetisi MPL Indonesia khususnya MPL ID Season 15, kehadiran pemain berpengalaman tidak selalu menjamin performa tim yang superior. Beberapa tim menunjukkan bahwa regenerasi dan pengembangan talenta muda dapat menjadi kunci kesuksesan yang lebih efektif.
Semua bergantung pada seberapa pengalaman yang dipunyai, cocok tidaknya dengan yang diusung serta memang metanya yang seolah membuat pemain muda bisa lebih cepat adaptasi dan bisa bermain on-point. Berikut ini analisa GGWP mengenai regenerasi pemain yang berhasil dan tidak terlalu berpengaruhnya sosok berpengalaman di tim untuk saat ini di MPL ID S15.
1. Team Liquid ID Tim Regenerasi yang Berhasil

Team Liquid ID (TLID) memilih untuk mengandalkan pemain muda berbakat seperti Kyou, Aeronshiki, dan Faviannn, tanpa melakukan perubahan roster signifikan. Strategi ini terbukti efektif, dengan TLID menunjukkan performa konsisten dan solid di MPL ID S15. Fokus pada kerjasama tim dan adaptasi terhadap perubahan meta menjadi kunci keberhasilan mereka, menunjukkan bahwa pengalaman panjang tidak selalu menjadi faktor penentu utama.
Mereka bahkan berhasil menjadi juara di MPL ID S14 dengan roster yang datang dari MDL. Kecuali Aran yang memang sudah masuk roster MPL sebelumnya. Bisa dibilang mereka masih sangat muda dan minim pengalaman namun dapatkan prestasi. Menjadi juara MPL ID S14 dan runner-up untuk M6.
2. Regenarasi Lutpi dan Savero yang Akhirnya Terlihat

ONIC Esports mempertahankan pemain inti seperti Kairi, Sanz, dan Kiboy, yang telah bermain bersama selama beberapa musim. Sinergi yang kuat antar pemain ini memberikan stabilitas dalam permainan. Namun, untuk mengatasi stagnasi, ONIC juga merekrut talenta muda seperti Lutpii dan Savero, memberikan fleksibilitas strategi dan menyegarkan dinamika tim.
Memang tidak terlalu berhasil di awal namun semakin musim mereka semakin matang dan mulai menunjukkan tajinya. Bukan berarti pemain pengalaman seperti Kairi, Sanz dan Kiboy yang sudah lebih dulu bermain tidak memiliki impact. Namun eksplorasi dengan talenta muda saat ini jadi poin yang tidak bisa dihilangkan.
3. Geek Fam Selalu Hadirkan Wonderkid

Geek Fam melakukan perombakan roster dengan menggabungkan pemain veteran seperti Baloyskie, Aboy dan Cadera dengan talenta muda dari MDL seperti Maykidss, Gobs dan KennzyySkie. Langkah ini menunjukkan komitmen mereka dalam mengembangkan potensi pemain muda, yang diharapkan dapat membawa energi baru dan meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Tiap musim Geek Fam terus menunjukkan mereka mampu untuk menjadikan pemain muda sebagai wonder kid. Dari mulai Nnael, Reyy, dan kini Maykids. Memang ada impact juga dari sang veteran Baloyskie yang tentu berperan besar sebagai otak dari tim untuk perkembangan tim Geek Fam selama mereka lolos ke playoff. Tanpa kehadiran Baloyskie tentu Geek Fam mungkin tidak akan rasakan playoff.
4. EVOS Masih Belum Berhasil untuk Bangkit

EVOS merekrut pemain berpengalaman seperti Alberttt dan Kyy untuk memperkuat tim. Terlihat menjanjikan di awal dengan adanya Natco sebagai midlaner pengganti dan merasakan peringkat kedua. Anomali muncul di pertengahan turnamen hingga menjelang akhir.Posisi EVOS kini kembali di peringkat ke-7.
Pengalaman dari dua veteran yang masuk ke EVOS nampak belum cukup untuk meningkatkan performa EVOS dan menjauhkan dari kegagalan ke playoff seperti musim lalu. Dengan tersisa tiga pertandingan dengan skor 5-8, EVOS sulit terlebih jika kalah pada laga mendatang melawan ONIC.
5. NAVI Punya Pemain Berpengalaman yang Minim Prestasi

Bisa dibilang NAVI memiliki beberapa pemain berpengalaman seperti Karss (roamer) dan Aether (jungler), mereka berdua sudah bermain di MPL Indonesia untuk beberapa musim. Namun sangat disayangkan nampaknya pengalaman mereka belum sepenuhnya manis dan bisa mengangkat tim NAVI.
Permainan mereka masih sangat inkonsisten dan tidak bisa menjadi sosok penolong timnya. Di sisi lain pemain baru mereka xMagic, bq syaii serta Hanafi terlihat masih sangat mentah dan nampak belum memiliki skill level MPL.
Selain itu, sosok coach Do yang pengalaman dengan tim-tim besar juga seolah tidak bisa mengangkat performa dan memberikan draft jenius layaknya saat dia melatih ONIC dan BTR.
Secara keseluruhan, MPL ID S15 menunjukkan bahwa keberhasilan tim tidak semata-mata ditentukan oleh pengalaman pemain. Faktor seperti adaptasi terhadap meta, sinergi tim, dan pengembangan talenta muda memainkan peran penting dalam mencapai performa optimal. Tim-tim yang berhasil menggabungkan pengalaman dengan inovasi cenderung lebih kompetitif dan mampu menghadapi tantangan dalam kompetisi yang semakin ketat.