KB dan Ko Lius Bicara soal Duet Vyn-Sanz vs Kiboy-Luminaire di Timnas MLBB

01 Jun 2022, 18:00 WIB

Setelah timnas gagal meraih emas pada ajang SEA Games 2021, bayak publik yang menyayangkan kenapa duet timnas MLBB antara Kiboy dan Luminaire tidak dimainkan.

Dikutip dari komentar di Instagram @emak_moba, publik beralasan Sanz yang punya pengalaman sebagai pemain jungler tidak cocok dimainkan sebagai modlaner.

Namun, dua caster MLBB ternama Tanah Air, KB Batistuta dan Lius Andre punya pandangan sendiri lewat obrolan mendalam di channel YouTube Jonathan dalam tajuk Empe Show.

Lebih lanjut, Lius Andre menilai staf pelatih timnas sudah tepat menggunakan duet Vyn-Sanz dalam laga final 20 Mei 2022, beberapa waktu lalu.

“Mereka (jajaran manjemen timnas) tahu mana yang terbaik, itu sudah benar dari sudut pandang timnas karena mereka yang tahu datanya,”

“Kita nggak bisa melihat apa yang mereka lihat, dan kita tidak bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Itu sudut pandang gue,” ujar pria yang akrab disapa Ko Lius itu.

Duet Vyn-Sanz di timnas MLBB dianggap sudah sesuai dengan gamplay lawan?

Sedangkan KB Batistuta menilai pemilihan Vyn dan Sanz yang dilakukan James sudah disesuaikan dengan gameplay lawan, yakni timnas Filipina.

“Gameplay-gameplay yang membutuhkan kesabaran. Dispilin, jarang bikin kesalahan, dan sabar banget, itu ciri khas Filipina. Gue melihat dari sudut pandang itu,”

“Kita ambil contoh pas mereka (Filipina) lawan Singapura, padahal Singapura tuh sudah sangat berdaptasi dengan patch sekarang. Bisa sabar bisa lebih disiplin,”

“Menurut gue, James lebih mau nge-banned gameplay-nya OhMyv33nus, dengan satu hero seperti Mathilda dia bisa mainkan banyak tempo,” ucap KB Batistuta.

Alasan duet Vyn-Sanz dipilih ketimbang Kiboy-Luminaire menurut KB

Tim PH yang digawangi para pemain seperti OhMyV33Nus, Wise, Hadhi, Soto, dan Dominic memiliki gameplay tidak jauh berbeda seperti ditampilkan tim Blacklist International.

Menurut KB, jika menggunakan duet Kiboy-Luminaire diprediksi lawan bisa meredam permainan agresif keduanya. Untuk itu timnas menggunakan deut Vyn-Sanz.

“Kiboy-Luminaire main agresifnya dapat, untuk dari early game-nya mendominasi 5 sampai 7 menit lah. Kalau misalkan Vyn-Sanz gue melihatnya di team fight-nya,”

“Gampelay Kiboy-Luminaire itu gameplay Indonesia banget, main cepet, agresif, end game di bawah menit 15. Tapi kenapa yang main itu Vyn-Sanz?”

“Mungkin karena lawan bisa menahan gameplay agresif tim Indonesia. Alhasil kita memainkan pemain yang paham ambil momentum saat war, yaitu Vyn-Sanz,” pungkasnya.