Kenapa Pro Player Ladies Belum Capai Level MPL? Ini Pandangan BTR Tazy

- Player ladies belum capai level MPL karena mindset dan tujuan bermain profesional yang berbeda dengan player laki-laki.
- Dorongan untuk mencapai level tertinggi harus datang dari diri sendiri, termasuk percobaan bergabung dengan tim pria.
- Kemampuan player ladies bersaing dengan player laki-laki harus didasari oleh kemauan individu masing-masing.
Moonton Indonesia telah mendorong representasi player perempuan dalam berbagai turnamen resminya. Namun, kenapa belum ada pro player ladies yang bisa sampai ke level MPL?
Sebelumnya kita sudah mendengar player perempuan seperti Vior yang masuk ke dalam roster ONIC MPL ID, namun pada akhirnya tidak pernah dimainkan.
Lalu, integrasi tim ladies seperti Team Vitality, Falcons Vega, dan ONIC Pertiwi di turnamen MDL berhasil dijajaki. Sayangnya mereka belum bisa mengalahkan tim laki-laki.
Apa yang menyebabkan hal ini? Bisakah Indonesia memiliki era OhMyV33nus-nya sendiri di MPL ID? Analis Bigetron Esports, Tazy, memberikan pandangannya.
1. Ini semua soal mindset

Dalam sesi wawancara bersama Tazy, sang analis Bigetron Esports menjelaskan bahwa level seorang player ladies sangat bergantung pada mindset dan tujuannya bermain profesional.
"Ini mungkin beda orang beda perspektif ya. Kita nggak pernah tahu tujuan dari tim ladies itu masuk ke scene MPL/MDL ini untuk apa? Apakah mindset mereka untuk belajar, atau mindset-nya untuk melawan? Ya kita nggak pernah tahu," papar Tazy.
Menurutnya, jika seorang player ladies punya tujuan untuk sekedar belajar di level lebih tinggi, maka akan ada perbedaan gap yang kentara dengan tim laki-laki, karena player ladies itu tidak punya tujuan untuk mengejar player laki-laki.
"Jadi menurut saya perbedaannya ada di kepercayaan diri, dan tergantung tujuannya. Kalau tim yang semuanya pria kan tujuannya jelas, 'Gua pengen MPL' gitu," lanjutnya.
2. Butuh dorongan dari dalam diri

Tazy menambahkan, jika seorang player ladies ingin bisa menyamai level pro player laki-laki, maka dorongan itu harus datang dari diri sendiri. Jika dorongan itu sudah ada, maka langkah-langkah untuk bisa tembus ke level tertinggi sudah diambil.
"Kalau misalnya pengen keep up ke MPL ya dia mungkin udah trial ke tim pria. Sebenarnya nggak ada syarat kita trial cuma boleh pria. Contoh Bigetron open trial nggak ada batasan gender, tetapi sejauh ini belum pernah ada cewek yang daftar open trial," ujar Tazy.
Karenanya, Tazy menekankan bahwa kemampuan seorang player ladies untuk bersaing dengan player laki-laki harus datang dari kemauan dirinya sendiri.
"Jadi kalau dari saya tergantung individualnya masing-masing. Kalau mau coba, ya try secara general, kita saingan secara general (dengan player laki-laki)," pungkasnya.