Profil dan Biodata Ranger Emas, Caster MPL ID yang Rintis Karir Dari Nol

Sosok Ranger Emas tentu sudah dikenal banyak gamer sebagai seorang caster profesional di event MPL ID. Penasaran dengan profil, biodata, dan kisah hidup Ranger Emas?
Energi dan antusiasme yang Ranger Emas bawakan membuat setiap match MPL ID terasa menyenangkan dan menegangkan untuk disimak.
Namun, seperti apa perjalanan seorang Ranger Emas dari awal karirnya hingga hari ini? Lalu seperti apa kunci untuk menjadi caster profesional seperti dirinya?
Untuk menjawabnya, simak profil dan biodata Ranger Emas serta wawancara eksklusifnya bersama GGWP.ID di bawah ini.
Profil, biodata, dan wawancara eksklusif Ranger Emas
1. Profil Ranger Emas

- Nama asli: Fauzianska Ramadhan
- Nickname: Ranger Emas
- Tanggal lahir: 2 Februari 1996
- Status: Caster
- Instagram: @fauzianskar
- Facebook: fausianskaramadhan
- YouTube: Fauzianska Ramadhan
2. Awal mula karir, berawal dari tukang sate!

Bisa diceritakan bagaimana awalnya Ranger Emas terjun ke dunia caster?
Awalnya sebenarnya tidak disangka. Gua itu awalnya tukang sate. Gua yang masak, ke pasar, dan sebagainya.
Gua punya teman namanya Fathia dan dia punya pacar namanya Senz (CEO RevivaLTV). Waktu itu Senz diundang ke tempat makan gua. Dia ngelihat anak-anak casual suka banget main Mobile Legends, dan dia bertanya ke gua.
Waktu itu, gua pribadi walaupun pakai HP kentang, flicker ke depan jadi ke belakang, tapi gua main terus. Setelah dia suka makanan gua, intinya kita main terus.
Suatu hari dia minta pesanan sate diantarkan secara langsung ke kantor RevivaLTV yang dulu. Ternyata di sana lagi ada kualifikasi MPL ID season pertama.
Gua dateng dan nonton. Setelah caster cewek seharusnya giliran caster cowok nih, Senz sama KB. Tapi KB waktu itu lagi sakit, katanya nggak enak badan.
KB itu menurut gua orang paling hebat di situ. Dia sebagai penggagas, admin tim, caster, akhirnya nge-drop.
Di situ mereka butuh satu caster lagi. Tadinya gua bertiga dengan teman gua nih, dua-nya tampan-tampan, tapi mereka ditawarin nggak ada yang mau. Intinya malu.
Sedangkan gua anaknya bonek, apa aja dikerjain. Ditanya, “Lu mau jadi caster nggak?” Mau. “Bisa nggak?” Nggak. “Tapi main Mobile Legends?” Main!
Di situ gua cobain jadi caster. Gua kan nggak pernah jadi caster, jadi gua apa adanya aja. Setelah itu, alhamdulillah keesokan harinya ada job-job dimana gua dipanggil.
Bagimana pula awalnya Ranger Emas bisa menjadi salah satu caster utama di MPL ID?
Alhamdulilah semenjak dari situ akhirnya ada satu tawaran, “Ji, lu masih mau nge-cast?” Masih! Akhirnya ditawarkan untuk nge-cast di liga MPL.
Sejak saat itu alhamdulillah dari season 1 sampai 11 saya masih dipakai.
Apa yang membuat Ranger Emas tertarik untuk mendalami scene MLBB?
Pertama, gua emang suka gamenya. Basically gua dari kelas 3 SD adalah anak warnet. Gua sebenarnya dulu main game FPS seperti CS:GO, tapi kalau di HP gua nggak bisa mainnya. Memang nggak bakat.
Sedangkan Mobile Legends, gua pikir, “Ini game-nya kok sama dengan yang gua mainkan di PC?” Jadi gua bener-bener senang lagi. Gua pengen jago, tapi ternyata kapasitasnya culun aja.
Kedua, gua merasa kalau jadi seorang caster, untuk mengetahui pola pikir pro player minimal banget lu harus bisa main sampai di rank tertinggi. Syukur-syukur lu bisa selevel sama mereka.
That’s why kita harus dalemin. Oke, ada yang namanya teori dan gua buka tipikal orang yang berteori doang. Gua dasari dengan apa yang ada di lapangan.
Kalau kita berteori dan rank kita masih Epic atau Master, itu tetap teori. Sementara di lapangan pro scene, pola pikir mereka berbeda.
Seperti apa dukungan dari orang tua, keluarga, dan teman selama menjadi caster?
Kalau temen-temen deket ada, mereka kayak “Ya udah Ji, coba aja.” Tapi untuk keluarga, bahkan di saat gua udah jadi caster di season 2-3, masih dipertanyakan sama orang tua gua, kayak, “Kamu nggak mau jadi PNS? Kamu nggak mau kuliah?” Biasa ya, tipikal orang tua.
Akhirnya gua buktiin dengan cara gua sekolahin diri sendiri. Gua kuliah alhamdulillah berkat caster juga.
Gua buktiin bisa S1 dan gua bisa membiayai seluruh keluarga gua. Semenjak itu, tidak ada lagi keluarga gua yang komplain.
Gua ada sedikit tips dan trik buat anak-anak di luar sana kalau misalnya keluarga kalian menentang hobi dan passion kalian. Itu bukan salah mereka, karena mereka cuma butuh bukti.
Selama ada bukti kalau kalian melakukan hal yang positif, kayak gua kerja beneran dan serius di karir, ujung-ujungnya mereka akan support.
3. Lika-liku menjadi caster dari nol

Apa syarat-syarat untuk menjadi seorang caster?
Gua gak pernah merasa ada syarat khusus, tapi gua pribadi punya kriteria untuk jadi caster.
Pertama, lu harus percaya diri. Lu nggak tahu game-nya, itu urusan belakang. Yang penting percaya diri dulu.
Kedua, lu harus tahu game-nya. Kenapa, karena lu harus ngerti dengan apa yang lu bicarakan.
Yang ketiga ini yang paling susah dan paling mahal: uniqueness atau karakter lu. Oke, kita semua caster, tapi kepribadiannya berbeda dan nanti akan ada klasifikasinya sendiri.
Orang suka caster A, caster B; dan suatu saat nanti lu akan dibayar atau digaji sesuai dengan keunikan lu.
Seperti konten kreator, mereka punya keunikan masing-masing. Konten kreator banyak, tapi kenapa yang dipakai itu-itu lagi? Karena mereka unik.
Untuk karakter dan uniqueness itu sendiri, sebenarnya yang paling sulit untuk ditemukan. Karena, ini nggak bisa dibantu orang lain. Kita sendiri yang harus menguliknya.
Apakah menjadi caster butuh kursus/sekolah? Belajar jadi caster biasanya dimana?
Gua belajar secara otodidak, dan gua nonton caster luar. Gua nggak bisa bahasa Inggris dan gua nggak ngerti mereka nonton apa.
Tapi gua berusaha, gimana ketika mendengarkan mereka, gua bisa coba adaptasi dengan caster bahasa Indonesia.
Kita nggak bisa ikutin caster luar, harus ada adjustment dengan kuping orang Indonesia.
Gimana caranya lu bisa hype kayak mereka, seru kayak mereka, dalam versi Indonesia. Kasarnya ATM lah.
Kedua, gua belajar dari Kornet. Kornet adalah salah satu orang yang ngajarin gua banyak hal.
Dari awal gua berantem sama dia karena nabrak, sampai gimana pairing dua caster dominan tapi nggak kelihatan dominan.
Apa saja tantangan yang dihadapi selama melakukan casting?
Bagaimana caranya melawan arus. Dulu gua dan Kornet itu caster yang berisik dan overhype. Pembawaan gua juga berasal dari komentator bola.
Tapi nggak semua orang suka itu, dan dulu caster esports itu lebih ke tipikal strategis, ngomong jelas dan pelan.
Saat gua melawan arus, nggak semua orang bisa menerima culture yang kita bawa. Tapi sekarang alhamdulillah mostly seperti itu semua.
Tantangannya adalah gimana caranya lu bisa menyampaikan apa yang lu lihat dan disukai orang.
Itu susah karena yang menonton sampai ratusan ribu orang dan mereka punya kepribadian berbeda.
Lu menyampaikan dengan pintar, yang suka bercanda nggak suka. Lu menyampaikan dengan bercanda, yang pintar nggak suka.
Itu sulit, dan gimana caranya kita bisa bagi porsi itu menantang sekali.
Terkadang gua suka kelepasan bercanda dan overhype. Untuk ngerem-ngerem di situ challenging banget.
Boleh spill pendapatan Ranger Emas sebagai seorang caster?
Sebenarnya kalau kita nge-cast sekarang, bayarannya bisa 1-2-3 bulan ke depan. jadi bingung untuk mengklasifikasikannya.
Tapi untuk range-nya, ada Rp 10 juta per bulan. Kalau event-nya banyak dibayar langsung bisa lebih besar lagi.
Apakah Ranger Emas tertarik untuk mengeksplor role lain di scene MLBB (coach, analis, dll)?
Pengen, tapi gua tahu kapasitas gua. Kapasitas gua nggak mumpuni untuk jadi coach dan analis.
Gua itu tipikal orang yang males baca buku. Jadi kalau ada meta baru gua cobain dulu. Habis itu baru dapet hasilnya. Seharusnya kan baca dulu dan mengerti.
Makanya gua nggak cocok jadi coach dan analis. Gua nggak valid di situ, nggak cocok.
Tapi untuk jadi konten kreator di sebuah tim, gua suka. Gua suka ber-gimmick, bercanda, itu gua oke.
Apa pengalaman paling berkesan dari Ranger Emas selama menjadi caster (pengalaman suka dan duka)?
Dukanya mungkin karena kita kerja Jumat Sabtu Minggu. Hari-hari itu anak-anak dan keluarga main.
Beratnya memang dari sisi waktu, tapi yang namanya kerja profesionalitas harus kita junjung.
Sukanya banyak banget sampai gua nggak bisa sebutin satu-satu. Lu bisa nonton turnamen dan dapat privilege ketemu pro player idola yang nggak bisa ditemui orang.
Lu bisa jadi caster dan nonton pertandingan langsung di depan dengan jelas, kenal orang-orang esports, dapet Diamond bulanan, ketemu keluarga baru, dan lewat caster ini gua ketemu orang-orang besar.
4. Bagaimana Ranger Emas melihat komunitas MLBB?

Sebagai seorang caster, bagaimana Ranger Emas melihat perkembangan scene MLBB di Indonesia, baik dari sisi pro player hingga fans umum?
Kacau, in a good sense! Gua yang dulu dikata-katain jadi caster Mobile Legends, sekarang jadi game yang paling banyak ditonton.
Yang paling kaget, gua ketemu beberapa orang besar dan mereka ternyata nonton MPL. Mereka ternyata tahu gua dan menurut gua itu sesuatu yang sulit untuk didapatkan.
Mereka ngikutin scene-nya walaupun nggak dalam, cuma nonton tim tertentu. Nggak apa-apa, yang penting mereka ngikutin.
Itu kacau banget. Gua ketemu orang-orang di luar scene esports, bahkan dari staf kementerian itu mereka seperti itu.
Sekarang gimana caranya Mobile Legends merangkul fans. Percuma kalau nyebarin secara luas tapi tidak terangkul. Alhamdulillah mereka semua terangkul lewat MPL.
Coba lu selama Jumat Sabtu Minggu, selain di rumah sama keluarga atau pacaran, pasti nonton MPL. Zaman dulu kita nonton kartun.
Ini udah jadi culture. Tiap jam 3 nonton MPL, lagi pacaran di luar nonton MPL sambil jalan. Itu culture, kan? Gua nggak expect jadi sebesar itu.
Jika ada yang bisa ditingkatkan di dalam komunitas MLBB di Indonesia, hal apakah itu?
Dari komunitas, gimana caranya tiap region atau daerah bisa lebih kuat satu sama lain. Gua berharap Mobile Legends bisa jadi seperti cabang olahraga konvensional.
Misalnya sepak bola ada turnamen antar kampung. Tiap daerah diperkuat kepalanya masing-masing. Dan mungkin dari segi Mobile Legends bisa bantu mensuplai dari daerah.
Misalnya di Jakarta Selatan kepalanya si Bang Oji. Di Jakarta Selatan kan daerahnya banyak.
Jadi Mobile Legends kasih Bang Oji uang/Diamond terus nanti list orang-orang per daerah buat dibagikan.
Dari atas ke bawahnya itu merata, jadi per region bakal kuat, nggak cuma di ibu kota. Konsepnya kayak klub motor, ranting-ranting bawahnya itu solid.
Kedua, kita dengar beberapa tim yang mau masuk MPL. Aku pengen lihat mereka. Oke, kita lihat banyak orang baru walau di tim yang sama. Tapi bagaimana dengan tim baru dengan orang baru?
Itu sesuatu yang beda. Aku harap rumor tim baru yang mau masuk MPL itu benar-benar terjadi.
Apakah Ranger Emas punya tips atau pesan untuk teman-teman yang ingin jadi caster?
Satu, lu nggak usah mikirin uang yang lu dapet ketika jadi caster. Ketika lu jadi caster terus nolak job yang bayarannya kecil, lu gak akan bisa maju.
Lu cari turnamen di daerah lu, atau bikin turnamen dan lu jadi caster-nya. Lu jadi caster dengan gratis, buktiin lu bisa jadi caster. Lu rekam terus upload di sosial media.
Tunjukkin niat lu dari hati untuk jadi caster. Karena kalau dari awal lu ngincer duit, lu nggak akan bisa dan akan stuck di duit. Tapi kalau lu fokus di karir, duit akan mengikuti karir lu. Percaya sama gua.
Jadi nggak ada alasan, “Bang gua pengen jadi caster kayak lu tapi nggak bisa di MPL.” Gua dulu dari tukang sate, gua dikasih coba doang jadi caster, dan bisa sukses sampai sekarang. Gua bisa, kenapa kalian nggak?
Gua yakin kalian bisa, dan gua akan tunggu kalian di MPL satu meja sama gua.
Nah, itu dia profil, biodata, serta wawancara eksklusif dengan Ranger Emas. Apakah dia merupakan caster favorit kamu?
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!