Apa syarat-syarat untuk menjadi seorang caster?
Gua gak pernah merasa ada syarat khusus, tapi gua pribadi punya kriteria untuk jadi caster.
Pertama, lu harus percaya diri. Lu nggak tahu game-nya, itu urusan belakang. Yang penting percaya diri dulu.
Kedua, lu harus tahu game-nya. Kenapa, karena lu harus ngerti dengan apa yang lu bicarakan.
Yang ketiga ini yang paling susah dan paling mahal: uniqueness atau karakter lu. Oke, kita semua caster, tapi kepribadiannya berbeda dan nanti akan ada klasifikasinya sendiri.
Orang suka caster A, caster B; dan suatu saat nanti lu akan dibayar atau digaji sesuai dengan keunikan lu.
Seperti konten kreator, mereka punya keunikan masing-masing. Konten kreator banyak, tapi kenapa yang dipakai itu-itu lagi? Karena mereka unik.
Untuk karakter dan uniqueness itu sendiri, sebenarnya yang paling sulit untuk ditemukan. Karena, ini nggak bisa dibantu orang lain. Kita sendiri yang harus menguliknya.
Apakah menjadi caster butuh kursus/sekolah? Belajar jadi caster biasanya dimana?
Gua belajar secara otodidak, dan gua nonton caster luar. Gua nggak bisa bahasa Inggris dan gua nggak ngerti mereka nonton apa.
Tapi gua berusaha, gimana ketika mendengarkan mereka, gua bisa coba adaptasi dengan caster bahasa Indonesia.
Kita nggak bisa ikutin caster luar, harus ada adjustment dengan kuping orang Indonesia.
Gimana caranya lu bisa hype kayak mereka, seru kayak mereka, dalam versi Indonesia. Kasarnya ATM lah.
Kedua, gua belajar dari Kornet. Kornet adalah salah satu orang yang ngajarin gua banyak hal.
Dari awal gua berantem sama dia karena nabrak, sampai gimana pairing dua caster dominan tapi nggak kelihatan dominan.
Apa saja tantangan yang dihadapi selama melakukan casting?
Bagaimana caranya melawan arus. Dulu gua dan Kornet itu caster yang berisik dan overhype. Pembawaan gua juga berasal dari komentator bola.
Tapi nggak semua orang suka itu, dan dulu caster esports itu lebih ke tipikal strategis, ngomong jelas dan pelan.
Saat gua melawan arus, nggak semua orang bisa menerima culture yang kita bawa. Tapi sekarang alhamdulillah mostly seperti itu semua.
Tantangannya adalah gimana caranya lu bisa menyampaikan apa yang lu lihat dan disukai orang.
Itu susah karena yang menonton sampai ratusan ribu orang dan mereka punya kepribadian berbeda.
Lu menyampaikan dengan pintar, yang suka bercanda nggak suka. Lu menyampaikan dengan bercanda, yang pintar nggak suka.
Itu sulit, dan gimana caranya kita bisa bagi porsi itu menantang sekali.
Terkadang gua suka kelepasan bercanda dan overhype. Untuk ngerem-ngerem di situ challenging banget.
Boleh spill pendapatan Ranger Emas sebagai seorang caster?
Sebenarnya kalau kita nge-cast sekarang, bayarannya bisa 1-2-3 bulan ke depan. jadi bingung untuk mengklasifikasikannya.
Tapi untuk range-nya, ada Rp 10 juta per bulan. Kalau event-nya banyak dibayar langsung bisa lebih besar lagi.
Apakah Ranger Emas tertarik untuk mengeksplor role lain di scene MLBB (coach, analis, dll)?
Pengen, tapi gua tahu kapasitas gua. Kapasitas gua nggak mumpuni untuk jadi coach dan analis.
Gua itu tipikal orang yang males baca buku. Jadi kalau ada meta baru gua cobain dulu. Habis itu baru dapet hasilnya. Seharusnya kan baca dulu dan mengerti.
Makanya gua nggak cocok jadi coach dan analis. Gua nggak valid di situ, nggak cocok.
Tapi untuk jadi konten kreator di sebuah tim, gua suka. Gua suka ber-gimmick, bercanda, itu gua oke.
Apa pengalaman paling berkesan dari Ranger Emas selama menjadi caster (pengalaman suka dan duka)?
Dukanya mungkin karena kita kerja Jumat Sabtu Minggu. Hari-hari itu anak-anak dan keluarga main.
Beratnya memang dari sisi waktu, tapi yang namanya kerja profesionalitas harus kita junjung.
Sukanya banyak banget sampai gua nggak bisa sebutin satu-satu. Lu bisa nonton turnamen dan dapat privilege ketemu pro player idola yang nggak bisa ditemui orang.
Lu bisa jadi caster dan nonton pertandingan langsung di depan dengan jelas, kenal orang-orang esports, dapet Diamond bulanan, ketemu keluarga baru, dan lewat caster ini gua ketemu orang-orang besar.