Kepada media, saat ditemui di sela-sela gelaran musim reguler MPL Indonesia (ID) Season 15 (S15) pekan kedua hari pertama pada Jumat (14/3) kemarin di MPL Arena, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Robertus mengatakan kalau idealnya, seleksi dilakukan untuk satu tim dengan chemistry yang sama. Meski, hal ini belum tentu bakal terjadi di pemilihan Timnas ke depannya.
“Kalau kita melihat di skena esports, saat ini ya, saya nggak bilang (seleksi) ke depannya akan terus seperti ini, (tapi) mungkin lebih ideal (seleksi) satu tim dengan chemistry yang sama,” ucapnya.
Walaupun begitu, menurutnya, seleksi tersebut juga nantinya bisa menimbulkan masalah di kemudian hari jika ada beberapa situasi dan kondisi yang hadir ke depannya.
“Tapi (seleksi) ini juga bisa bermasalah. Kenapa? Karena bisa saja, salah satu player-nya tiba-tiba ditransfer ke tim lain. Nah, ini kan otomatis akan (timbul) masalah baru lagi. (Walaupun) yang menjadi masalah sebenarnya kalau menurut saya adalah patokan (timeline) yang dimasukkan untuk mewakili Timnas itu.”
“(Timeline kompetisi dan seleksi) terkadang terlalu jauh. Misalkan, juara MPL S13 (terpilih seleksi), tapi nanti (timeline) kompetisinya pada saat awal season 14. Ya mungkin, nanti (saat mau kompetisi) rosternya sudah berubah, Meta-nya berubah, cara bermainnya ada pergeseran atau Moonton tambahin update, itu kan otomatiskan pasti merombak cara bermain lagi. (Tapi) inilah uniknya esports, dengan perubahannya itu bisa dibilang relatif lebih cepat,” jelasnya.
Meski begitu, Robertus Aditya sendiri belum konfirmasi secara resmi kualifikasi seperti apa yang nantinya akan digunakan untuk menyeleksi Timnas MLBB Indonesia di SEA Games 2025 dan Asian Games 2026 mendatang. Namun tentunya, para pemain yang terpilih nantinya di Timnas MLBB Indonesia mendatang bisa diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal di SEA Games 2025 dan Asian Games 2026 mendatang.