Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

RRQ AP Beri Masukan Untuk Tingkatkan Sportivitas di MPL Indonesia

RRQ AP memberi pandangan serta masukan terkait peningkatan sportivitas yang ditunjukkan oleh player di MPL Indonesia.

Adapun pandangan tersebut juga menjadi himbauan pribadi dari RRQ AP yang bertujuan meningkatkan jiwa sportivitas dari pemain untuk memberi dampak positif ke komunitas.

Pada MPL Season 12 week 2 kemarin, ada dua nama yang divonis melakukan tindakan tidak sportif berdasarkan gestur yang tertangkap kamera ketika siaran langsung.

Arsss dari Alter Ego dan Renz dari Geek Fam mendapatkan vonis atau hukuman pelarangan selama 2 pertandingan karena aksi jari tengah yang tertangkap kamera.

Dalam pandangan RRQ AP, ada hal lain juga yang bisa dihadirkan menjadi kewajiban pemain untuk menunjukkan dan menjadi contoh sportivitas bagi semua pemain serta komunitas.

“Sebenarnya ada banyak aspek sportivitas yang menurut saya kurang diperhatikan. Ini saya mencoba memberikan input, kritik.” Kata pria bernama Adrian Pauline tersebut dalam tayangan live di akun Instagram pribadinya.

“Poin saya, sportivitas atau membentuk komunitas yang positif itu enggak cuma semata (tentang pelanggaran) mengacungkan jari tengah atau gestur-gestur yang enggak bagus. Karena nomor satu itu yang harus dikontrol juga, gimana kita bisa menularkan sikap sportivitas.” tuturnya lebih lanjut.

AP menyoroti adanya beberapa kali pemain dari yang kalah, setelah pertandingan, masih belum terlihat untuk melakukan tos sebagai kewajiban yang harus dilakukan dengan serius.

“Sebagai contoh, kayak masalah yang tentang hal yang sportif misalnya. Spotivitas dari pemain-pemainnya misalnya. Saya melihat ada beberapa player yang ketika kalah, kan harusnya tos, ada yang kayak ‘kena enggak kena bodo amat’. Jadi buat saya, itu yang harus diperbaiki.” katanya menjelaskan.

RRQ AP bahkan memberi contoh nyata dari skena kompetitif game lain yaitu Valorant, yang mewajibkan pemain untuk benar-benar melakukan salam atau tos setelah pertandingan sebagai kewajiban dengan ada konsekuensi ketika tidak dilakukan.

“Kita ambil contoh kayak game yang saya lihat ya Valorant. Valorant itu, menang kalah mereka harus berdiri dan mereka harus cross (bersalaman atau tos – redaksi), itu wajib. Kalau misalnya sampai ada yang enggak tos, itu ada konsekuensinya.” lanjut AP.

“Sama juga di pertandingan-pertandingan olahraga pada umumnya. Di bulutangkis, di sepakbola, itu ada hukumannya, ada sankisnya. Nah di kita (MPL) itu enggak ada.” Kata AP memberi contoh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us