Tanggapan RRQ AP Tentang Banyaknya Tim yang Berkolaborasi dengan Tim Luar

Begini tanggapan RRQ AP soal maraknya akuisisi dan kolaborasi tim esports dengan tim atau organisasi dari luar.
Beberapa tim yang baru saja melakukan kolaborasi adalah Fnatic dengan ONIC Esports, hingga AURA yang telah diakuisisi oleh organisasi besar dari Eropa, Team Liquid.
Tentu hal ini terjadi bukanlah tanpa alasan. Perkembangan pada komunitas game MLBB yang sangat pesat, memberi peluang yang besar untuk menjadi game MOBA terbesar dunia.
Melihat fenomena ini, CEO RRQ, Andrian Pauline memberi tanggapan terkait banyaknya pertanyaan yang mengarah pada manajemen tim Raja dari segala Raja ini.

Tanggapan RRQ AP: “Belum ada rencana kolaborasi“
Dengan meningkatnya fenomena kolaborasi pada tim-tim esports Indonesia belakangan ini, tidak membuat tim RRQ merasa gentar.
Sang CEO pun memberikan respon terkait hal ini, lewat akun Instagram story pribadinya.
Meski begitu, Pak AP tetap memberi ucapan selamat pada AURA dan ONIC yang berhasil meningkatkan lini esports Indonesia ke level yang lebih besar.

“RRQ akan tetap sendiri. Congrats untuk yang sudah berhasil gabung dengan organisasi besar dunia. Mungkin suatu saat nanti kita bisa berdiri sama tinggi dengan mereka-mereka,” ungkap Pak AP.
Pak AP juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat, tim RRQ tidak akan melakukan kolaborasi dengan tim maupun organisasi dari luar.
Menurut sang CEO, keputusannya untuk tidak berkolaborasi adalah untuk terus memajukan scene esports Indonesia, dengan mengandalkan komunitas lokal mereka.

“Tentunya RRQ akan terus berkarya, meskipun tidak ada collab dengan tim lain. Bagus buat komunitas dan scene esports Indonesia, kita mau kembangin dari sana. Semoga makin maju,” tambah sang CEO.
Di luar dari keputusan-keputusan tersebut, baik tim RRQ atau tim esports lain yang memilih untuk berkolaborasi dengan tim luar mempunyai tujuan yang sama. Yakni untuk memajukan scene profesional esports Indonesia agar dapat terus bersaing di kancah internasional.