Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Di MPL Season 9, Sanz mengejutkan banyak pihak perihal keputusan bermain di midlaner ONIC Esports. Absennya sang Kage terakhir, Drian, diyakini menjadi alasan.

Padahal, Sanz adalah tipe pemain jungler papan atas dalam MPL. Dirinya boleh disejajarkan dengan Celiboy, Alberttt, dan Ferxiic.

Permainan apiknya di musim lalu yang sangat efektif, turut membawa ONIC jadi jawara MPL untuk kedua kalinya. Jelas, peran Sanz di sektor jungler benar-benar penting.

Namun, menjadi seorang midlaner juga tidak kalah mengesankan. Meski belum teruji bertemu tim besar, Sanz sudah bisa memberikan ‘tanda ancaman’ kepada tim lawan.

Saat lawan Rebellion Zion misalnya, di game pertama dia menggunakan Lylia Mobile Legends yang dikenal sebagai counter murni hero Marksman.

Sanz catatkan KDA 7/2/14 yang artinya dia menjadi pemain kedua dengan peran sebagai damage dealer dalam tim. Di tangan Sanz, Lylia begitu sakit dan berbahaya.

Pemilihan hero yang tidak biasa, diyakini akan selalu menghiasi perjalanan Sanz mengarungi musim season 9 ini. Game kedua memberikan gambaran jelasnya.

Vale, yang jarang di-pick oleh pemain kebanyakan, digunakan Sanz dengan santai. Meski harus ter-take down dua kali, Sanz dapat memberikan momen yang cukup krusial.

Berkali-kali dia berhasil untuk tidak membuat musuh semakin berani menembus pertahanan ONIC Esports. Sanz mulai adaptasi pada peran barunya sebagai midlaner.

Kemampuan Sanz di Midlaner sudah oke, diakui penggawa lain ONIC Esports

MPL Indonesia

Selepas pertandingan lawan Rebellion Zion, rekan satu timnya Butsss mengatakan jika Sanz sudah melewati persiapan yang matang untuk peran barunya di MPL Season 9.

“Dia (Sanz) itu kan basicnya memang main midlane, jadi dia sudah siap untuk main (posisi) midlane di season ini,” ucap Butsss, seperti dikutip Revival, Selasa (22/2/2022)

Sejatinya, masih dikatakan Butsss, meskipun Sanz terlihat sebagai pemain jungler, dia sudah terbiasa latihan bermain pada posisi midlaner di ONIC Esports.

“Meskipun dilihatnya Sanz di rank mainnya sering di posisi hyper (jungler) terus, tapi dia sudah oke lah (untuk jadi midlane),” kata Butsss, melanjutnya.

Editorial Team