Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Ada hal seru terjadi pada laga Final MPL ID S13, antara Fnatic ONIC dengan EVOS Glory. Fnatic ONIC bertahan hingga 21 menit tanpa kill.

Tentunya momen ini membuat banyak orang cukup tercengang. Uniknya, mereka unggul dalam network nyaris 10 ribu dan berada pada posisi winning condition.

Jika saja, EVOS gagal mengambil lord dan menciptakan momen pembalik keadaan, besar kemungkinan Fnatic ONIC yang akan merebut kemenangan.

Source: kincir.com

Banyak pihak yang tentu mempertanyakan pertarungan tersebut. Apakah Kiboy dkk sengaja melakukan hal ini untuk menantang diri mereka sendiri?

Atau kondisinya memang menyulitkan Fnatic ONIC untuk membunuh lawan?

CW komentari soal Fnatic ONIC 21 menit tanpa kill

Ketika ditanyai terkait situasi tanpa kill yang dihadapi Fnatic ONIC, CW mengakui bahwa hal tersebut tidak ada dalam rencana mereka sama sekali.

Source: kincir.com

“Game lima saat kita kalah, tidak ada challenge seperti itu (menang tanpa kill). Memang susah saja ng-kill mereka.

Mereka juga mainnya dempet terus kan. Kami memang ada hero pick-off, tapi jadi susah saja. Tidak ada maksud challenge-challenge sama sekali,” ungkapnya.

Hal ini sedikit menjelaskan, bahwa Fnatic ONIC mengalami kesulitan ketika menghadapi EVOS Glory.

Mereka sama sekali tidak ada niatan untuk melepas game, mereka tetap mengupayakan yang terbaik pada semua pertandingan, termasuk Grand Final.

Coach Adi akui Franco DreamS jadi alasannya

Melihat situasi yang dialami timnya di Grand Final, Adi melihat bahwa salah satu kendala dalam pertarungan tersebut adalah penggunaan Franco oleh EVOS DreamS.

Alhasil, pada game keenam mereka memutuskan untuk melakukan ban pada hero tersebut.

Source: duniagames.co.id

“Mungkin karena mereka jago, dan ada Franco. Kami jarang sekali bermain melawan Franco, bahkan di scrim sekalipun, dan DreamS termasuk salah satu top 1 Franco lah.

Jadi, ya mungkin karena sudah lama tidak bermain melawan Franco membuat kami jadi miss kalkulasi sedikit yang membuat perang kami tidak terlalu bagus,” tutup Adi.

Editorial Team