OPINI: Tim Filipina Belum Butuh Pemain Impor? Ternyata Tidak Sepenuhnya Begitu!

Saat tim Indonesia dan beberapa regional lain mendatangkan pemain dari luar, tim Filipina tidak ikut-ikutan. Apakah tim Filipina belum butuh pemain impor?
Ada anggapan bahwa kita tidak perlu memperbaiki hal yang tidak rusak. Di tengah dominasi tim Filipina di scene MLBB dunia, hal tersebut rasanya masuk akal.
Namun, gagal merencanakan strategi artinya merencanakan strategi untuk gagal. Dominasi ini tidak akan bisa bertahan selamanya dan tim harus bisa mencari solusi baru.
Terkait hal ini, rupanya tim seperti AP.Bren dan Blacklist International tidak sepenuhnya tertutup dengan kemunginan mengimpor pemain ke Filipina.
Apa alasannya? Mari kita ungkap bersama-sama.
Tim Filipina belum butuh pemain impor?
1. AP.Bren mungkin butuh pemain impor sebentar lagi

Richard Castillo, account executive dari AP.Bren mengungkap alasan kenapa saat ini tim Filipina belum membutuhkan jasa pemain impor.
“Jadi faktor terbesarnya karena Filipina sudah mendominasi dari M2. Jadi kita bisa lihat dari cara mereka menang, mungkin karena kita punya struktur yang bagus,” kata Richard dalam sesi wawancara spesial bersama awak media.
Meski demikian, ia menaksir tim Filipina seperti AP.Bren mungkin akan segera membutuhkan pemain impor jika ingin membuat liga domestik semakin kompetitif.
“Sebagai orang Filipina, meskipun Filipina menang terus, pemain campuran selalu lebih bagus untuk liga atau kompetisi,” paparnya.
Richard menambahkan, dia tidak mau kompetisi MPL PH didominasi pemain PH karena dalam jangka panjang bisa menciptakan ekosistem yang kurang sehat.
2. Blacklist International baru akan impor pemain jika dominasi Filipina dipatahkan

Layaknya Richard, coach Master the Basics dari Blacklist International mengungkap kemungkinan untuk mengimpor pemain, namun dengan alasan yang berbeda.
“Alasannya, kebanyakan pemain impor saat ini berasal dari Filipina. Artinya, pemain Filipina ada di level paling tinggi saat ini,” kata MTB dalam konferensi pers post-match M5.
Meski demikian, Blacklist International akan mempertimbangkan pemain impor jika ada region yang bisa menyalip Filipina.
“Namun jika regional lain bisa mendominasi Filipina, mungkin kami akan mempertimbangkan mengimpor pemain,” lanjutnya.
3. Kesimpulan

Di masa lalu, penggunaan jasa pemain impor belum marak karena masih ada dominasi pemain lokal di setiap regional.
Hal ini mengembangkan mentalitas nasionalisme yang mengakar kuat di setiap tim. Makanya kita suka mendengar jargon seperti “Indo pride” hingga “Lakas ng pinas.”
Mentalitas ini bagaikan pedang bermata dua, karena jika terlalu fanatik bisa berujung pada hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, sudah ada beberapa laporan yang menyebutkan pemain impor mendapatkan ancaman di media sosial karena bertarung melawan tim tanah air mereka.
Jika pemain impor bisa lebih merata persebarannya, maka visi MLBB sebagai sebuah game esports global bisa terwujud. Fanatisme bergeser dari negara ke tim.
Dari sisi kompetitif pun, alasan AP.Bren dan Blacklist International mencari pemain impor sangat masuk akal. Mereka tidak menjaga roster all-PH karena nasionalisme, melainkan dari sisi prestasi semata.
Tidak ada yang salah dari sisi pemain impor. Tim mengimpor pemain semata-mata karena ingin mengejar prestasi saja.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp!