Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Team Liquid dikabarkan memiliki masalah tersendiri dalam Turnamen ESL One Kuala Lumpur 2023 yang rencananya akan digelar pada 11 sampai dengan 17 Desember mendatang.

Permasalahan ini karena salah satu pemain mereka memiliki pasports dengan kewarganegaraan Israel.

Dalam posdcast terbaru yang dipandu oleh Caster Dota 2 Austin “Cap” Walsha, pelatih Team Liquid William “Blitz” Lee mengungkapkan, bahwa pihaknya berpeluang akan merekrut pemain Stand-in untuk menggantikan Neta “33” Shapira.

Pemain offlaner tersebut berpeluang untuk melewatkan Turnamen ESL One Kuala Lumpur 2023 karena masalah visa.

Kendati demikian, Blitz belum memeriksa terkait peraturan tersebut namun ia berspekulasi bahwa kurangnya hubungan diplomatik antara kedua negara (Israel dan Malaysia) dapat membuat proses perolehan visa menjadi sangat sulit bagi pemain Israel.

Mengingat keadaan yang tidak menguntungkan ini, sangat mungkin bahwa Jonáš “SabeRLight-” Volek dari Shopify Rebellion mewakili 33 di turnamen ESL One Kuala Lumpur 2023.

Kesempatan yang layak dia [SabeRLight-] stand-in kami meskipun jika kami berhasil, Anda tahu pasti karena Neta tidak dapat menghadiri Malaysia. Jadi ya, mungkin Saber[Light-] akan berdiri untuk itu jika kita berhasil,” ungkapnya.

Menurut pelatih Team Liquid, lineup tim untuk turnamen diharapkan mencakup pemain-pemain berikut:

  • Michael “miCKe” Vu
  • Michał “Nisha” Jankowski
  • Jonáš “SabeRLight-” Volek (Stand in)
  • Samuel “Boxi” Svahn
  • Aydin “iNSaNiA” Sarkohi.

Baca Juga: Mushi Gabung dengan Blacklist International Sebagai Pelatih Sementara

Sebagai informasi, 33 bukan pertama kali memiliki masalah visa dan menunda mengikuti turnamen karena masalah tersebut. Hal ini juga pernah terjadi yakni pada awal tahun ini, dimana 33 melewatkan Bali Major 2023 karena alasan yang sama.

12 tim sudah bersiap untuk bersaing guna mendapatkan bagian terbesar dari kumpulan hadiah satu juta dolar.

Editorial Team