Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Tips menjadi player carry Dota 2 ala Yatoro Team Spirit telah dibeberkan selama siaran langsungnya.

Bintang Team Spirit, Illya “Yatoro” Mulyarchuk, juga menjawab pertanyaan tentang hero midlane meta terbaik dalam patch 7.34d.

Yatoro mengatakan bahwa efisiensi farming dan keterampilan bertahan adalah dua hal terpenting bagi pemain carry dalam matchmaking.

Dia mengatakan bahwa menguasai keterampilan tersebut dapat membantu pemain carry untuk memenangkan sebagian besar pertandingan.

Tips carry Dota 2 ala Yatoro

sc: game-tournaments.com

Dilansir dari AFK Gaming, Yatoro mengungkapkan pendapatnya mengenai peran Carry dalam Dota 2. 

“Peran (carry) sangat bergantung pada situasi, tapi secara umum, jika kamu hanya pemain carry biasa, pelajari cara farming untuk menang di matchmaking. Pelajari cara farming dan tidak mati. Kemungkinan besar kamu akan mengalahkan 90% pertandingan yang tidak berada dalam ‘shadow pool’,” ungkap Yatoro. 

Sehingga menurut Yatoro, pemain carry reguler seharusnya fokus untuk mengasah teknik farming mereka dan meminimalkan jumlah kematian agar dapat meningkatkan peluang kemenangan dalam pertandingan.

Selain memberikan wawasan bagi pemain carry, Yatoro juga membahas hero mid lane yang sedang populer dalam patch terbaru, 7.34d.

sc: esports.id

Ia menekankan pentingnya hero yang dapat membeli Blade Mail dan Heart of Tarrasque sambil tetap memiliki kemampuan rotasi yang kuat.

Menurut Yatoro, hero yang sangat kuat untuk digunakan pada midlaner saat ini adalah Kunkka, Ogre Magi, Primal Beast, Earth Spirit, Invoker, dan Lina. 

Setelah memberikan tips menjadi carry player, Yatoro juga mengungkapkan pandangannya mengenai mereka yang ingin mengejar karir sebagai pro player. 

Secara umum, menjadi pro player tidak semudah dan seindah yang dibayangkan. Resiko yang dihadapi cukup tinggi dengan sisi kompetitif yang sangat tinggi.

sc: dotesports

Belum lagi, ia menganggap banyak pemain tier-2 yang berakhir dengan “uneducated and middle-aged, mempunyai hidup yang susah”. 

Pernyataan yang diungkapkan Yatoro bukanlah sesuatu yang salah, mengingat kelas profesional untuk team esports rata-rata di isi oleh anak di bawah umur yang artinya tidak sedikit dari mereka mengorbankan masa sekolahnya di masa muda untuk meraih gelar pro player dan berhenti berkarir di usia pertengahan. 

Bila mereka tidak memiliki pendidikan yang cukup dan selesai berkarir sebagai pro player tanpa mengetahui apa yang harus mereka lakukan nantinya, maka mereka akan susah untuk mendapatkan kehidupan yang stabil lagi seperti saat bekerja sebagai pro player. 

Karena itulah, ia mengingatkan bagi para pemain berbakat untuk mempertimbangkan imbalan dan resiko yang akan mereka hadapi sebagai pro player secara hati-hati. 

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Dota 2, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP di @ggwp_esports!

Editorial Team