Setelah terpaksa turun ke lower bracket, tim DotA 2 dari Ukraina memutuskan untuk mundur dari kejuaraan IESF World Championship 2023.
Menurut mereka, salah satu hal utama yang mendasari keputusan ini adalah diangkatnya ban untuk tim dari Rusia oleh komite IESF.
Setelah kalah melawan Kyrgyzstan dan terpaksa turun ke lower bracket, tim dari Ukraina memutuskan kalau mereka akan mengundurkan diri dari kejuaraan tersebut.
Alasan mereka mundur adalah karena Rusia sekarang diperbolehkan untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut, dan hal itu dikonfirmasi langsung oleh pemain Ukraina.
Ivan Bondarev atau yang biasa dikenal sebagai Kidaro mengatakan bahwa sekarang mereka tidak lagi memiliki niat untuk mengikuti kejuaraan tersebut.
“Setelah pengumuman dan fakta terkait keikutsertaan Rusia, kami tidak lagi memiliki keinginan untuk mengikuti kejuaraan tersebut,” ujar Kidaro.
Menurut Federasi Esports Rusia (RESF), pihak penyelenggara IESF telah memberikan persetujuan untuk Rusia mengikuti kejuaraan tersebut.
Pihak penyelenggara juga menyatakan kalau pemain Rusia dan Belarusia akan diperbolehkan mengikuti kejuaraan sebagai pihak netral, menyusul invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Meskipun begitu, pada kejuaraan yang diadakan di Iași kali ini, tim dari Rusia maupun Belarusia tidak ikut serta dengan alasan keamanan.
Lewat Telegram dari Federasi Esport Ukraina (UESF), mereka menganggap bahwa pasti terjadi suap dan korupsi pada pemungutan suara IESF 2023.
Pasalnya, pada pemungutan suara tahun lalu, keputusan untuk mengangkat ban terhadap Rusia sempat kalah suara.
Karena mundurnya Ukraina, tim Indonesia kini sudah siap untuk berlaga di lower bracket semifinal.
Kalian dapat menyaksikan pertandingan ini lewat kanal resmi IESF 2023 pada tautan berikut:
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan video game, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!