Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
win-rate-coach-mpl-id-s15-eks-dota-2-featured.jpg
Berapa win rate coach MPL eks Dota 2 per minggu ketujuh MPL ID S15? (Berbagai sumber)

Intinya sih...

  • GGWP menghitung win rate dari 5 coach MPL ID eks Dota 2.

  • Secara umum, coach dari Dota 2 membawa insight yang segar ke scene MLBB.

  • Khezcute meraih win rate tertinggi, sementara Aville memiliki win rate paling rendah.

Scene MPL ID S15 kali ini dipenuhi lebih banyak coach yang berasal dari latar belakang Dota 2.

Meskipun sejak dahulu mereka sudah hadir, namun semakin banyaknya coach eks Dota 2 menunjukkan perubahan besar dalam iklim esports Indonesia dan juga global.

Para coach eks Dota 2 ini membawa pengetahuan dan insight yang sebelumnya tidak terpikirkan di pro scene MLBB.

Untuk melihat seberapa sukses mereka, GGWP menghitung win rate dari 5 coach MPL ID eks Dota 2, berdasarkan statistik per minggu ketujuh MPL ID S15.

Untuk diperhatikan, nilai win rate diraih dengan menghitung persentase kemenangan dari jumlah pertandingan yang dijalani, dan membulatkannya ke bawah.

Jumlah pertandingan setiap tim bisa saja berbeda, dan umumnya hanya beda 1 match saja. Jadi ada kemungkinan win rate lebih besar atau lebih kecil dari realita.

1. Adi - ONIC Esports (58%)

Adi cukup keteteran mengayomi ONIC di awal musim. (Dok. GGWP)

Coach pertama di daftar ini adalah Adi dari ONIC Esports, dengan winrate 58%: 7 kali menang, 5 kali kalah.

Di awal regular season, Adi nampaknya cukup kelabakan sebagai coach tunggal. Di bawah kendalinya, pemain sulit menemukan chemistry karena banyak perombakan.

Saat Yeb masuk sebagai interim coach, jumlah kemenangan ONIC mulai membaik namun belum bisa dikatakan ideal.

2. SaintDeLucaz - Team Liquid ID (61%)

TLID di bawah SaintDeLucaz menampilkan perkembangan sejak awal musim. (Dok. GGWP)

Selanjutnya, coach SaintDeLucaz dari Team Liquid ID memiliki win rate 61%: 8 kali menang, 5 kali kalah.

Start awal musim yang agak lemah tidak menghalangi SDL untuk terus mengembangkan permainan anak asuhnya.

Dibantu oleh Facehugger di lapangan, serta kontribusi para pemain yang konsisten, TLID perlahan memperbaiki posisi mereka.

3. Khezcute - RRQ Hoshi (83%)

Khezcute masih menjaga eksekusi taktik briliannya sejak debut. (Dok. GGWP)

Saat ini, coach Khezcute jadi coach MPL ID eks Dota 2 yang paling ampuh di season 15 ini, dengan 83% win rate: 10 kali menang dan 2 kali kalah.

Strategi jitu Khezcute masih teruji hingga hari ini, dimana ia memiliki basic yang sangat kuat dari Dota 2, yang mana ia mampu terjemahkan dengan baik ke dalam scene MLBB.

Kontribusi NMM dan juga kesolidan para pemain membuat RRQ seakan tidak terkalahkan di musim ini.

4. Aville - EVOS Esports (38%)

EVOS di bawah Aville belum mampu menjawab perubahan lanskap MPL yang drastis. (Dok. GGWP)

Dari kelima coach eks Dota 2 di sini, Aville menjadi yang memiliki win rate paling rendah bersama EVOS, yaitu 38%: 5 kali menang dan 8 kali kalah.

Sempat digadang-gadang sebagai salah satu tim terkuat di season 15 ini, EVOS langsung merosot ke zona merah. Minggu kedelapan akan menjadi minggu kritis mereka.

Aville dan Caleb harus segera mencari cara beradaptasi dengan iklim MPL ID yang sangat kompetitif ini agar tidak ketinggalan dengan yang lain.

5. Xepher - Alter Ego (58%)

Xepher masih meraba-raba iklim MPL. (Dok. GGWP)

Terakhir, ada legenda Dota 2 Indonesia yaitu coach Xepher yang mendapatkan win rate 58% bersama Alter Ego: 7 kali menang, 5 kali kalah.

Debut Xepher di MPL ID tidak seeksplosif Khezcute, dimana Alter Ego beberapa kali tersandung.

Dibantu dengan Nafari dan juga para player, Alter Ego bisa bertahan di tengah dan jadi salah satu kontender tim yang akan masuk playoff.

Editorial Team