Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Nuengnara Teeramahanon atau yang biasa dikenal sebagai 23Savage adalah salah satu pemain muda berbakat Dota 2 yang berasal dari Thailand. 23Savage saat ini sedang membela salah satu tim raksasa SEA, yaitu Fnatic.

Baru-Baru ini, ia diwawancarai oleh AFK Gaming dan ditanyai mengenai beberapa hal. Mereka membahas hal seperti bagaimana ia direkrut oleh Fnatic, pengalamannya bersama Team Jinesbrus, dan yang paling menarik perhatian kami adalah perbandingan antara scene Dota 2 Thailand dan Indonesia menurutnya.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang diberikan kepada 23Savage dalam wawancara tersebut yang kami anggap menarik. Mau tahu apa saja? mari kita lihat bersama!

23Savage Menceritakan Awal Karirnya dan Pendapatnya Tentang Kesempatan Fnatic di Major

Sumber: Fnatic

Kapan Anda Pertama Kali Mengenal Dota? Pada Usia Berapa Anda Mulai Memainkannya?

Aku memainkan Dota 1 sejak berusia 10 tahun (2012) dan aku mulai memainkan Dota 2 ketika aku berusia 13 tahun (2015).”

Apakah anda ditentang oleh teman dan keluarga ketika memustuskan untuk menjadi pemain profesional? 

“Awalnya, mereka tidak mendukungku, namun setelah mampu mencapai 6000 MMR, mereka mulai mendukungku. Jika mereka melihat dirimu dapat melakukan sesuatu dengan baik, mereka akan mendukungmu. Aku cukup yakin jika aku cuma memiliki 2000 MMR mereka tidak akan mendukungku.”

Anda nyaris lolos ke TI yang lalu dengan Team Jinesbrus. Tolong beritahu kami apa yang anda rasakan saat itu. March pernah sedikit menyinggung bahwa masalah lingkungan yang membuat anda gagal.

“Aku tidak terlalu menyalahkan lingkungan. Aku pikir masalah waktu itu adalah decision making dan komunikasi yang yang tidak cukup baik pada saat itu. Tidak ada yag benar-benar bicara saat itu dan satu-satunya yang aku pikirkan ketika itu adalah kami akan lolos ke TI. Memang sedih, tetapi tak ada yang bisa dilakukan kecuali belajar dari pengalaman ini.”

Bagaimana anda bisa bergabung dengan Fnatic?

“Usai TI 9 lalu, Jabz menghubungiku dan menanyakan apakah aku tertarik bergabung dengan Fnatic. Kemudian, aku biang tertarik dan akhirnya aku bergabung dengan mereka.”

Fnatic diisi oleh pemain-pemain berpengalaman di SEA, Seberapa yakinkah anda dan tim dapat memenangkan major-major berikutnya?

“Aku sangat percaya kami bisa memenangkan major. Jika kami berlatih dan menjalankan bootcamp, aku cukup yakin kami bisa memenangkan major.”

Pemain Thailand dan Indonesia Dianggap Memiliki Permasalahan yang Sama Menurut 23Savage

Editorial Team

EditorD.L.Tommy

Tonton lebih seru di