Akademi Esports Garudaku Bakal Fokus Kembangkan Pro Player
PBESI akhirnya melangsungkan acara pengenalan Super Coach Akademi Garudaku beberapa waktu lalu. Dalam acara tersebut tentunya dihadiri oleh Kepala Program Akademi Esports Garudaku yakni Robertus Aditya Pratomo Putro dan juga dua Super Coach yakni Coach Fayad dan Coach Clover.
Di acara itu Coach Fayad selaku pelatih yang sukses mengantarkan Timnas Free Fire Indonesia meraih medali emas SEA Gamaes 2021 lalu membeberkan sejumlah fokus Akademi Esports Garudaku. Menurutnya, akademi ini sudah menghadirkan sejumlah program menarik.
Selain akan memberikan pelatihan gameplay, Coach Fayad juga sangat mementingkan beberapa hal lainnya seperti mentalitas dan aspek fisik serta nutrisi yang nantinya bakal menjadi fondasi penting dari program akademi ini.
Pengembangan pro player di Akademi Esports Garudaku
“Situasi yang sudah diraih timnas ini harus ditularkan sedini mungkin, jadi bukan hanya gameplay saja tapi tentang mentalitas untuk juara, menuju untuk juara dan tidak terkalahkan. Hal ini dikarenakan banyak negara di luar sana yang terbantu karena budayanya, ada juga yang karena ideologinya,” ucap Coach Fayad.
“Tidak heran negara-negara tersebut menjadi negara yang tidak terkalahkan karena dibantu oleh hal yang sudah terbangun secara otomatis itu. Di sisi lain, Indonesia gotong royong saja tidak cukup. Oleh sebab itu, perlu dibentuk sedini mungkin oleh orang yang punya visi,” lanjutnya.
Karena seperti yang diketahui program pelatihan esport di Indonesia kini menurut Coach Fayad masih banyak yang mengesampingkan aspek yang telah disebutkan di atas, terutamanya fisik dan nutrisi. Padahal esport kini juga dipandang hampir setara dengan olahraga konvensional.
Sebagai contoh, di satu turnamen, seorang atlet esports akan dihadapkan dengan turnamen yang berlangsung sangat lama dan melelahkan. Sehingga segala aspek mulai dari fisik, nutrisi, dan mental wajib ditanamkan sedini mungkin supaya bisa tercipta generasi pemain esports Indonesia yang tidak terkalahkan serta bermental juara.
Gimana nih menurut kamu? Apakah fokus ini sudah sejalan dengan cara membentuk atlet esports yang berprestasi menurut kamu?
