Kabar mengejutkan datang dari page resmi tim Akara CS:GO di Facebook yang mengancam akan melaporkan IeSPA ke polisi.
Setelah gagal mewakili Indonesia dalam kompetisi CS:GO di IeSF World Championship, Korea Selatan, Akara menyatakan akan melaporkan Eddy Lim, selaku ketua IESPA, ke jalur hukum.
Akara menyatakan bahwa langkah ini diambil karena IeSPA lalai melakukan pengurusan visa untuk bisa masuk ke Korea Selatan.
Mereka berpandangan bahwa transportasi dan administrasi pengurusan visa tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab IeSPA, namun IeSPA diduga malah melakukan pembiaran dalam pengurusan tersebut.
Avner Raweyae selaku pemilik Akara menyatakan bahwa pihaknya akan melayangkan surat ke Kemenpora terkait kejadian ini. Ia juga menyatakan akan melaporkan Eddy Lim ke polisi akibat kelalaian tersebut.
Selain itu, mereka menyatakan tidak terima atas pernyataan IeSPA di media. Pernyataan yang dimaksud adalah pernyataan yang dimuat di page Facebook IeSPA tanggal 10 November 2017 lalu.
Postingan tersebut menyatakan bahwa kegagalan Akara berangkat adalah karena manajemen Akara tidak mengurus visa tepat waktu, yang seharusnya, menurut IeSPA, menjadi tanggung jawab Akara dan bisa dilakukan pada tanggal 12-25 Oktober 2017.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Eddy Lim tidak menjawab siapa yang seharusnya bertanggung jawab dalam pengurusan visa tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa ini bukan kesalahan siapa pun
“Visa adalah masalah dari konsulat suatu negara yang tidak bisa diintervensi. IESF sudah mencoba membantu dengan menelepon ke kedutaan Korea di Jakarta setiap hari, namun tidak bisa berbuat banyak.”
Pihak Akara CS:GO telah kami hubungi lewat page Facebook resminya, namun belum menjawab permohonan konfirmasi.