Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Alasan Pemain Selalu Lose Streak Saat Bermain Valorant

Seperti permainan secara umum, ada momen para pemain akan mengalami kekalahan. Begitu juga saat Anda bermain gim Valorant yang cukup populer saat ini. Jika kalah sekali-kali mungkin hal itu masih wajar, akan tetapi bagaimana kalau terus –terusan?

Jika dilihat secara umum, alasan pemain selalu kalah dalam bermain Valorant adalah kesalahan kecil yang berdampak besar.

Namun jika Anda ingin melihat rinciannya, maka simak ulasannya di bawah ini.

Alasan Selalu Kalah bermain di Game Valorant

1. Tidak Melakukan Pemasanan dengan Benar

Bagian pertama yang dilewatkan pemain Valorant adalah tidak melakukan pemanasan dengan benar.

Pemanasan sendiri adalah suatu aspek yang paling penting bahkan selain di dalam game Valorant itu sendiri.

Bermain dengan tangan yang sudah siap tentunya lebih baik daripada bergantung dengan tangan dingin dan kaku.

Banyak cara untuk melakukan pemanasan di Valorant. Anda bisa berlatih pada The Range atau Deathmatch. Bahkan, bisa juga menggunakan aplikasi di luar VALORANT seperti Aim Lab atau KovaaK.

Memang pemanasan merupakan suatu hal yang membosankan, monoton, dan menguras waktu walaupun dilakukan secara terus menerus.

Akan tetapi, setidaknya Anda bisa mendapat bayangan gameplay seperti apa yang akan dilakukan nanti pada game selanjutnya.

2. Sikap yang cenderung Toxic

Seseorang yang mempunyai sikap marah-marah tanpa penyebab atau menjadi toxic adalah faktor terbesar pemain sering kalah.

Tidak hanya pada game Valorant saja, tetapi juga pada game lainnya. Ketika memiliki sifaf toxic, tentunya membuat pemain tidak fokus pada permainan.

Pola pikir toxic juga mencegah pemain berpikir terbuka dan selalu mencari celah untuk menyalahkan sesuatu.

Toxic juga sangat berpengaruh pada pemain dalam setim. Tidak bekerja sama, berbicara dengan nada yang tidak enak didengar, atau berdebat dengan pemain lain justru membuat pemain lain tidak ingin mendengarkan perkataan Anda sama sekali.

Apalagi membuat keributan dengan rekan setim justru membuat Anda tidak akan menyelesaikan masalah.

Belajarlah untuk mengontrol diri sendiri untuk mengatasi emosi tersebut. Sehingga, Anda bisa terhindar dari kekalahan atau bahkan berpengaruh pada kehidupan nyata.

3. Bermain Terlalu Pasif

Bermain pasif adalah saat pemain diam pada satu site. Meskipun terkadang bagus, namun banyak pemain yang sebenarnya bermain terlalu pasif dan justru merugikan tim itu sendiri.

Misalnya, Anda adalah seorang Agent support yang tidak ingin terlibat sama sekali ketika tidak menggunakan ability-nya.

Contoh lainnya adalah seorang anchor yang diam terlalu lama bahkan terkadang membiarkan musuh lewat terlebih dahulu.

Sedangkan rekan lainnya sedang di tengah pertarungan. Hal tersebut tentunya merugikan tim itu sendiri.

Memang memperbaiki kebiasaan ini sesuatu yang tidak mudah. Hal itu dikarenakan Anda melakukan hal tersebut tanpa disadari. Tapi jika sudah sadar, segera lakukan perbaikan.

4. Terlalu Fokus Pada Kill/Death/Assist

Terlalu fokus dengan Kill/Death/Assist (KDA) merupakan masalah psikologi lain selain menjadi toxic.

Banyak pemain yang lebih mementingkan untuk tidak mati dan membiarkan round kalah. Bahkan, terkadang ada pemain yang bisa menjadi tilt jika mereka melihat death yang lebih banyak dari kill.

Sebagai pemain Valorant, Anda diharuskan untuk lebih fokus bagaimana cara untuk memenangkan sebuah round.

Memang terkadang menjadi orang yang selalu berkorban tidaklah mudah. Apalagi bermain solo dengan empat pemain yang tidak dikenal dan tidak mengapresiasi apa yang sudah Anda lakukan.

Salah satu cara untuk memperbaiki kebiasaan ini adalah jangan biasakan untuk selalu membuka scoreboard.

Berfokuslah untuk memenangkan pertandingan tersebut. Seiring waktu, KDA yang selalu negatif perlahan-lahan akan membaik.

Demikin alasan pemain selalu kalah dalam bermain Valorant.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us