Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Bilang Esport dan Video Game Berhubungan dengan Pembunuhan Massal, Amin Ramily Disikat Komunitas Esport Sedunia!

Di era modern ini, kemudahan mengungkapkan pikiran dan didengarkan oleh ratusan bahkan ribuan orang bukan lah hal yang sulit berkat sosial media. Namun, bila tidak hati-hati menggunakannya, malah bisa jadi masalah! Seperti kasus Amin Ramily yang ‘disikat’ oleh komunitas esport sedunia!

Semua berawal dari sebuah tweet yang dibuat oleh Amin Ramily, seorang pria yang bekerja sebagai HRD dari Malaysia. Ia nge-tweet sebuah pernyataan yang cukup menyulut emosi para penggiat esport dari seluruh dunia. Bagaimana tidak, Amin Ramily secara tersirat mengatakan bahwa esport menjadi penyebab seseorang menjadi pembunuh masal!

Tweet dari Amin Ramily ini bisa kamu cek di bawah ini, karena tweetnya adalah sebuah thread, pastikan kamu membacanya sampai habis ya:

Ia mengaitkan esport dengan seorang pembunuh masal dari Amerika Serikat yang konon telah membunuh lebih dari 100 orang, yaitu Ted Bundy. Amin merasa bahwa video game (yang sekarang berkembang jadi esport) yang digunakan sebagai media pengembangan kaum muda menyisipkan unsur pornografi dan kekerasan yang dapat memicu seseorang menjadi pembunuh masal layaknya Ted Bundy.

Tweet dari Amin ini mendapatkan banyak respon, khususnya dari komunitas esport sedunia! Salah satu yang paling frontal mengemukakan kemuakannya ke pada Amin Ramily adalah figur senior esport, yaitu Paul “RedEye” Chaloner yang telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia esport! Berikut tweet “savage” dari RedEye untuk Amin Ramily:

Ada juga tweet dari salah satu pemain PUBG untuk tim TSM yaitu Gary “Break” Marshall yang dengan jenius mengcounter seluruh argumen dari Amin, Break menanyakan apakah Ted Bundy yang hidup di tahun 1946 sudah bermain video game? Amin dijamin skak mat dengan pertanyaan Break ini! Simak tweet nya berikut ini:

Sampai saat ini, komunitas esport masih terus menyerang Amin Ramily karena tweetnya tersebut. Namun ia tetap teguh dengan pendiriannya untuk tidak mendukung esport sebagai salah satu sarana pengembangan anak muda. Hm, kerad juga ya ni orang!

Share
Topics
Editorial Team
Silentman Yokoso
EditorSilentman Yokoso
Follow Us