Sebenarnya apa itu bug abuse yang ramai dibicarakan terkait final Valorant SEA Games 2023 ini?
Banyak yang percaya bahwa timas Singapura diduga menggunakan bug abuse pada pertandingan Grand Final Valorant SEA Games Kamboja 2023 pada Rabu 10 Mei kemarin.
Kontroversi terjadi saat Timnas Indonesia merasa ada yang aneh dan mengajukan banding sebelum akhirnya dihentikan.
Sebenarnya apa sih bug abuse itu? Hampir sama dengan cheat, bug abuse adalah menemukan glitch atau bug di dalam game secara sengaja dan menggunakannya untuk keuntungan pribadi dalam game.
Gampangnya, dengan memanfaatkan bug yang ada, pemain tersebut mendapatkan keutungan dalam bermain game yang tentu saja itu tidak adil untuk para lawan mainnya. Karena mereka mampu memanfaatkan bug yang ada.
Bug abuse bukannya hal yang langka, hal ini sering terjadi pada dunia game entah itu di PC, console, atau game mobile.
Sebenarnya ada beberapa kesamaan bug abuse dalam berbagai permainan, di antaranya adalah:
Bila seseorang mengetahui ada bug yang terjadi dan memanfaatkannya untuk keuntungan pribadinya, maka itu adalah bug abuse.
Seperti yang diketahui, hal itu bukanlah perbuatan yang baik karena tidak adil untuk pemain lainnya. Terlebih lagi bila digunakan dalam ajang perlombaan resmi.
Permasalahan yang dialami timnas Indonesia saat melawan Singapura kemarin adalah kecurigaan tentang adanya bug pada agent yang dipakai musuh yaitu Cypher.
Bug pada Chyper memang cukup merepotkan. Karena Chyper adalah agent yang digunakan untuk mendapatkan informasi musuh dan menghalau gerak gerik musuh dalam pertandingan.
Salah satu utilitynya adalah Spycam yang mampu mengawasi sudut-sudut map. Bug abuse yang terjadi membuat Spycam mampu melihat ke arah musuh bahkan sebelum round dimulai.
Menanggapi hal tersebut, hingga saat ini masih belum ada kelanjutan lagi terkait isu tersebut.