Atlet Esports Malaysia Meninggal Dalam Kecelakaan Mobil

Atlet esports asal Malaysia meninggal dalam kecelakaan mobil pada Kamis (3 Desember) setelah mobil Toyota Rav 4 yang dikendarainya menabrak bagian belakang trailer traktor berukuran 40 kaki.
Menurut Daily Express, korban, Bryan Vun Chen Tsung, usia 22 tahun, sedang mengemudikan kendaraan sport di sepanjang flyover Jalan Lintas-Kepayan, negara bagian Sabah, ketika kecelakaan terjadi pada pukul 12.10 pagi.
Dilaporkan bahwa Vun sedang mengemudi di jalur tengah ketika dia menabrak bagian belakang trailer, yang dikemudikan oleh seorang pria berusia 35 tahun. Trailer, yang mengangkut batu bata, sedang melakukan perjalanan dari Kinarut ke Tuaran.
Petugas Fire and Rescue Services membutuhkan waktu satu jam untuk mengeluarkan tubuh korban dari kendaraan dan dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian oleh paramedis pada pukul 1.41 pagi.
Pengemudi trailer tersebut telah ditahan oleh polisi untuk membantu penyelidikan. Dan kasus ini akan diselidiki berdasarkan Bagian 41 (1) Undang-Undang Transportasi Jalan Malaysia tahun 1987.
Vun merupakan salah satu anggota dari tim Triple Comma Gaming (TCG) Dota 2 yang menjuarai turnamen esports Kings of Borneo tahun lalu. Daily Express mengabarkan bahwa rekan setim Vun, yang dikenal sebagai Chong, terkejut mendengar kabar tersebut.
Vun adalah anak tertua dari dua bersaudara dan selain mengikuti kompetisi Dota 2, ia juga terjun di bisnis conditioning welding bersama ayahnya.
Atlet Esports “Fero” Juga Meninggal di Usia Muda

Selain Vun, ada atlet esports yang meninggal dunia juga pada tahun ini. Dia merupakan pemain Call Of Duty Profesional Maurice “Fero” Henriquez. Dia meninggal saat berusia 21 tahun.
Kepergian pemain Florida Mutineers diumumkan oleh keluarganya melalui akun Twitter resminya. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Henriquez tidak mengambil nyawanya sendiri, juga tidak menderita depresi, meskipun laporan awal menyatakan sebaliknya.
“Kami menghargai cinta dan dukungan semua orang. Kami juga menghargai privasinya saat ini,” tambah keluarganya.
Sebelum pernyataan tersebut, seorang anggota keluarga yang diduga dari keluarga Henriquez mengklaim bahwa profesional Call Of Duty tersebut telah berjuang melawan depresi dan meninggal akibat bunuh diri.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh Rasim “Blazt” Ogresevic, teman dekat Henriquez. Dia mengatakan bahwa tuduhan itu palsu.