Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Dakota “Angry_Guy” Kunz adalah pemain profesional World of Tanks berumur 18 tahun yang tengah menjalani turnamen World of Elite. Ia saat ini bermain bersama tim High Woltage Caballers yang juga terdapat pemain berumur hampir 30 tahun!

Saat ini, ia menikmati hidupnya untuk sebulan lagi sebagai pemain profesional World of Tanks, karena sebentar lagi ia akan memasuki kuliah dan berencana pensiun dari dunia esport.

Ia mengatakan saat ini sulit baginya untuk menjalankan kuliah dan kerja sekaligus, walaupun saat ini ia dinilai sebagai pemain terbaik di World of Tanks!

Kunz tidak terlalu mempermasalahkan kepergiannya dari dunia esport. Karena menurutnya, jika ia ingin kembali lagi ke sini, ia akan melakukannya di masa depan.

Sumber, dailydot

Setiap Kunz pergi, ia selalu didampingi oleh seorang pria tua bercelana jeans dan berbaju polo. Ia adalah Tim “Angry_Dad” Kunz, ayah dari Dakota Kunz.

Ia selalu menemani anaknya pergi turnamen. Bahkan di final yang terakhir bagi Kunz, sang ayah menaiki pesawat menuju jepang untuk menemaninya!

Sang ayah bercerita bahwa awalnya ia tidak tahu anaknya adalah seorang pemain game dan dibayar. Ia mengaku ia termasuk jenis ayah yang konvensional atau kolot, sampai pada waktunya ia diajak oleh anaknya pergi ke Los Angeles.

Awalnya ia bertanya alasan Kunz mengajaknya ke Los Angeles. Kemudian sang anak membalas bahwa ia akan dibayar untuk bermain di sana.

Tim kemudian melihat Kunz berinteraksi dengan orang-orang dan timnya, dan ia mulai menyadari bahwa terdapat lebih banyak hal selain dari sekadar bermain game saja!

Dakota “Angry_guy” Kunz, sumber Dailydot

Tim mungkin tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada saat di Los Angeles, tetapi perlahan ia mulai melibatkan seluruh keluarganya, untuk menonton anaknya di setiap permainan World of Tanks!

Tim juga melibatkan neneknya Kunz yang sudah berumur 83 tahun. Ia menceritakan bahwa setiap neneknya menonton cucunya di Twitch, ia akan panik setiap tanknya Kunz meledak! Karena neneknya akan mengira cucunya tewas di dalam tank.

Tim selalu menjelaskan bahwa yang terjadi adalah sebuah permainan virtual di komputer, dan Kunz tidak mati. Kunz juga ikut membantu menjelaskan tetapi neneknya tidak pernah mengerti apa yang terjadi!

Kunz juga mengatakan bahwa saat ia masih bermain World of Warcraft, saat ia melakukan raid boss, ia selalu menjelaskan apa yang terjadi kepada ayahnya, tetapi ayahnya tak pernah mengerti.

Hebatnya, saat ini ia malah menjalankan hidup dengan ayahnya mengelilingi dunia untuk berkompetisi!

sumber, dailydot

Tim mengatakan bahwa dulu ia tidak pernah mengerti apa yang dilakukan anaknya di depan komputer. Kini, semua pertanyaan itu terjawab, dan ia sekarang selalu duduk di bangku terdepan untuk menonton anaknya berkompetisi.

Tim mengakui awalnya ia sangat kaget dengan apa yang terjadi. Ia melihat anak-anak bermain, dan mereka adalah pemain profesional, dan ini sangat keren menurutnya. Sebulan lagi, Tim akan pergi ke Cina untuk menemani anaknya turnamen.

Kisah dari Tim dan Kunz juga terdapat di Indonesia pada tahun ini, di mana mulai banyak orang tua menonton anaknya di dalam turnamen besar esport. Apakah esport bisa menyatukan ayah dan anak untuk berjuang bersama?

Sumber: The Daily Dot

Diedit oleh Audi E. Prasetyo

Editorial Team