Mengapa Memilih Bermain Battle Royale Ketika Ngabuburit? Ini Alasannya

Pertama adalah esensi fun dari bermain game itu sendiri. Ketika bermain game battle royale, perasaan fun lebih terasa ketibang bermain game moba.

Tidak ada tuntutan harus menang menghancurkan objektif non player di battle royale. Targetnya langsung mengalahkan musuh yaitu player atau skuad lainnya.

Bahkan ketika mati sekalipun, kita bisa sambil lepas tertawa atau fun bersama teman, dan tinggal main lagi saja di match berikutnya.

Selanjutnya adalah kaitannya dengan rank di dalam game. Berbeda dengan sistem rank di moba, pada game battle royale, sistem rank dihitung berdasarkan poin yang diraih, bukan sekadar menang atau kalah.

Ketika tidak chicken dinner, tetapi bisa meraih banyak kill, atau setidaknya tidak too soon, maka kita tetap akan mendapatkan poin plus.

Lain lagi jika kita fokus dengan yang namanya KDA, yaa, itu sih kalau tujuannya udah mau jadi pemain pro aja.

Berikutnya adalah sifat di dalam game battle royale itu sendiri yang memungkinkan player untuk mengeksplorasi segala macam yang ada di dalamnya.

Tidak ada batasan build yang diharuskan, adanya senjata yang menjadi favorit untuk digunakan. Kita bisa fun dengan senjata yang dimiliki walau bukan favorit kita.

Selain itu, ada kendaraan-kendaraan yang bisa digunakan untuk melakukan hal fun bersama teman. Ya misalkan berubah menjadi mobil angkot tamasya, atau malah sirkus motor. Bebas kok dilakukan asal tidak menabrak atau mencelakakan teman satu skuad.

Satu hal lagi yang membuat game battle royale bisa lebih cocok untuk ngabuburit daripada moba adalah bisa mendapatkan kesenangan walau main solo alias seorang diri.

Dalam game moba, fokus dan komposisi tim akan jadi hal yang sangat penting dan mempengaruhi hasil akhir. Dalam battle royale, ada mode solo untuk kita bermain seorang diri dan dipastikan hanya diri sendiri yang menentukan hasil akhir.

Itu dia beberapa alasan yang menbuat cocoknya dimainkannya game battle royale ketika ngabuburit. Fun didapatkan, waktu tidak akan terasa berlalu, serta pastinya kemungkinan berkurangnya pahala karena emosi yang kelepasan jadi kecil.