Terjadi Lagi Bug Dota 2 Phantom Rush di Turnamen Resmi! Salah Siapa?

Permainan Dota 2 di level profesional layaknya sebuah pertandingan bola kelas dunia! Kesalahan sedikit saja bisa merusak image dari pertandingan tersebut! Lalu bagaimana dengan kasus bug Dota 2 pada pertandingan baru-baru ini?
Dota 2 seperti layaknya game lainnya tidak sempurna dan kerap kali memiliki bug atau glitch di dalam game-nya. Bug atau glitch sendiri adalah semacam celah dalam program game yang membuat sesuatu tidak berjalan secara semestinya.
Biasanya bug dan glitch ini akan diperbaiki oleh developer dengan mengirimkan patch dan update guna “menambal” celah dalam program game-nya. Sebelum patch tersebut hadir, jangan heran bahwa banyak orang menyalahgunakan bug Dota 2 tersebut!
Kehadiran bug Dota 2 ini semakin kacau saat ia disalahgunakan pada pertandingan resmi yang notabene menjunjung tinggi sportifitas! Lalu bagaimana menanggapi kasus tersebut? Yuk kita bahas!
Fountain Hook, Bug Abuse Paling Populer

Bila kamu sempat mengikuti keseruan The International 3, pasti sudah tahu dengan salah satu bug Dota 2 paling populer pada masanya! Ya Fountain Hook yang dipopulerkan oleh Na’Vi menjadi salah satu bug abuse di pertandingan resmi Dota 2!
Dengan mengkombinasikan skill Test of Faith milik Chen pada Pudge yang kemudian melakukan Meat Hook membuat target yang terkena hook tersebut akan mengikuti Pudge kembali ke Fountain-nya!
Trik ini dinilai sangat imbalance dan terbukti berhasil membawa Na’Vi comeback dan memenangkan pertandingan melawan TongFu. Tidak heran banyak pihak yang memprotes fountain hook sebagai salah satu bug Dota 2 yang disalahgunakan!
Melihat hal ini, Valve cenderung diam dan tidak mengambil langkah apapun. Tindakan tersebut sedikitnya bisa diartikan bahwa Valve sendiri tidak mempermasalahkan penyalahgunaan bug Dota 2 pada pertandingan resmi!
Lalu bagaimana seharusnya peran dan tanggung jawab developer game dalam menyikapi kehadiran bug Dota 2 yang disalahgunakan? Tapi sebelum membahas itu, yuk kita lihat kasus bug abuse terbaru di scene kompetitif Dota 2!
Phantom Rush Abuse by Newbee.Moogy
https://www.youtube.com/watch?v=B8Y1TvDjMbg
Publik kembali dikejutkan dengan penyalahgunaan bug Dota 2 pada hero Phantom Lancer yang memungkinkannya menggunakan Phantom Rush untuk kabur! Masalahnya bug ini disalahgunakan pada pertandingan resmi!
Bila kamu penasaran cara kerjanya, coba saksikan video di bawah ini sebagai penjelasannya:
Di video tersebut bisa kamu lihat bahwa Phantom Lancer memanfaatkan bug dari skill Phantom Rush yang akan membuatnya berjalan dengan sangat cepat menuju musuh, kemudian mengarahkannya menuju ke pohon.
Hebatnya, si pemain bisa mengarahkan pohon yang letaknya jauh sekalipun dan Phantom Lancer akan menuju pohon tersebut menggunakan kecepatan Phantom Rush! Berguna sekali bukan untuk kabur atau mengejar musuh?
Intinya adalah, esport di level kompetitif terutama Dota 2 tidak luput dari kehadiran bug dan juga penyelahgunaannya. Lalu bagaimana solusinya?
Mari kita telaah halaman berikutnya untuk mengetahui solusi terbaik untuk menyikapi bug ini!
Bug Abuse, Salah Siapa?
Kehadiran bug sendiri menjadi murni kesalhan dari developer game. Sehingga menjadi tugas mereka untuk segera memperbaiki dan memastikan tidak ada lagi bug atau glitch dalam game.
Namun melakukan hal tersebut bukanlah hal yang mudah mengingat kompleksitas pengerjaannya. Artinya kemungkinan besar bug atau glitch masih akan muncul di sana sini selama game masih terus mengalami peningkatan!
Dalam kasus ini, khususnya bagi Valve sebagai developer dan orang yang betanggung jawab untuk menjaga kestabilan game, mereka cenderung acuh dan lebih fokus untuk memperbaiki bug tersebut dibandingkan menghukum para pemain yang melakukannya.
Lalu bagaimana hukuman yang diberikan pada pemain terkait dengan bug abuse ini? Biasanya adalah hukuman diberikan oleh pihak penyelenggara turnamen yang mellputi diskualifikasi atau pengurangan poin.
Hal ini juga sempat terjadi di kejadian Fnatic pada pertandingan CS:GO melawan LDLC di mana Fnatic berhasil mengembalikan keadaan dengan memanfaatkan salah satu bug dalam game.

Dreamhack selaku pihak penyelenggara memutuskan untuk menganulir kemenangan Fnatic dan menyarankan untuk melakukan rematch dengan map yang berbeda. Usulan ini ditolak oleh Fnatic yang kemudian memutuskan untuk walk out.
Lalu bagaimana dengan pemain yang menyalahgunakan bug? Seperti yang sudah disebutkan di atas, pada dasarnya kehadiran bug adalah kesalahan dari developer. Namun pemain terikat sebatas pada etika saja untuk tidak menyalahgunakannya.
Artinya selama tidak ada sanksi dalam pertandingan, para pemain tetap terikat secara etika untuk tidak memanfaatkan bug tersebut untuk meraih kemenangan secara tidak fair!
Pada akhirnya masalah ini mejadi isu yang serius namun cukup sulit disikapi di ranah esport. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan dapat dicarikan solusi permanannya demi kelansungan esport sebagai olahraga yang diakui!
Diedit oleh Audi E. Prasetyo