Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Call of Duty: Modern Warfare yang baru beberapa hari dirilis ini, dikabarkan menuai protes dan kemarahan warga Rusia loh. Kenapa ya?

Call of Duty: Modern Warfare sendiri memang baru dirilis pada 25 Oktober 2019. Gim ini bahkan bisa kamu mainkan melalui platform PC, PlayStation 4, serta Xbox One. Enggak heran, kalau banyak pecinta gim yang menyambut perilisan global dari gim ini.

Lalu, apa sih yang sebenarnya membuat warga Rusia marah dengan gim ini? Apa alasannya? Simak saja yuk, seperti yang dilansir dari bbc.com.

Membuat warga Rusia marah

Semenjak perilisannya, Call of Duty: Modern Warfare menuai kemarahan dari warga Rusia. Hal ini dikarenakan tentara Rusia dalam gim tersebut, digambarkan sebagai sosok yang sangat brutal dan sadis.

Bahkan nih, media, pemerintah, maupun gamer setempat, malah menyatakan kalau Call of Duty: Modern Warfare itu dianggap sebagai “anti-Rusia”.

Salah satu yang mengomentari hal ini adalah video gim profesional, Ilya Maddyson.

Mereka menunjukkan pasukan kami seperti sampah. Kau harus jadi monster sepenuhnya untuk memainkan gim kriminal yang terang-terangan menyebut tentara kami adalah teroris,” kritiknya.

Sementara itu, penyiar di Channel One mengeluhkan bagaimana Call of Duty: Modern Warfare mencitrakan militer Rusia “sadis” yang senang “mengebom, membakar, dan membunuh orang tak bersalah”.

Storyline dari Call of Duty: Modern Warfare

Pasalnya, storyline dari gim ini memang melibatkan tentara Rusia. Gim ini menceritakan bagaimana perempuan bernama Farah, menyaksikan ayahnya dibunuh tentara Rusia dalam negara fiktif di Timur Tengah bernama Urzikistan.

Hendak membalas dendam, Farah kemudian memimpin pemberontakan, dan dikenal sebagai Komandan Karim, dan bekerja sama dengan militer AS untuk mencegah jenderal Rusia bernama Roman Barkov.

Inti dari permainan tersebut adalah upaya prajurit Inggris, AS, dibantu milisi Urzikistan membunuh Barkov, dan mencegah kelompok ekstremis bernama Al-Qatala.

Setelah menuai kritikan dari Rusia, Sony mempertimbangkan untuk enggak menjual gim ini di negera tersebut untuk platform PlayStation 4. Namun, gim ini tetap tersedia di PC dan Xbox One.

Editorial Team